Jurnalindo.com, – Setiap menjelang Hari kemerdekaan Republik Indonesia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di berbagai wilayah harus disiapkan seperti halnya Kabupaten Pati. Penjaringan ini tentunya melalui aturan yang ada.
Hal itu diungkapkan seorang Pelatih, berasal dari Tentara Negara Indonesia (TNI) Kodim 0718 Pati, Susilo. Ia mengatakan bahwa Para Paskibraka ini dilatih layaknya militer selama kurang lebih satu bulan.
“setelah lolos dalam penjaringan menjadi anggota paskibraka,ma laka akan dilatih kedisiplinan yang tinggi, dasar dari latihan ini salah satunya Peraturan Baris Berbaris (PBB) karena itu adalah kunci,”jelasnya saat ditemui tim jurnalindo di saat Pengukuhan Paskibraka di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (16/08/2023).
Penjaringan ini diambil pelajar di seluruh sekolahan Se-kabupaten Pati, kata Susilo dalam penyeleksiannya yang masuk menjadi Paskibraka sebanyak 42. Supaya bisa masuk untuk menjadi Paskibraka tentunya ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
Baca Juga: Banyak Pelaku Usaha di Pati Tak Sadar Bayar Pajak, Ini Pengakuan Satpol PP
“ada kualifikasi khusus yang harus dimiliki terkait fisik, kesehatan, prestasi akademis, bagi Laki-laki tinggi badan harus 167 cm ke atas, sedangkan bagi cewek 165 cm,”terangnya.
Diketahui dari total Paskibraka tersebut nantinya akan dibagi dua regu yang satu sebagai pengibaran bendera pada pagi hari, sedangkan pada sore hari bertugas sebagai penurunan bendera merah putih.
“terdiri dari kelompok 8 dan 17 pagi dan sore,” ucap Susilo Laki-laki tinggi besar itu.
Ketika disinggung soal kendala dalam melatih paskibraka sampai bisa seperti ini, dirinya hanya mengatakan masalah waktu yang terlalu singkat, pasalnya belum mempunyai basik PBB padahal itu yang paling penting.
“biasanya sebelum covid kan ada anak-anak lomba PBB sehingga tinggal membentuk formasinya namun ini belum punya. sehingga kemarin kita ajarkan latihan dasar dan juga formasinya jadi ya waktu sebelum itu kurang cukup,”tutupnya.
