23 Persen Bayi Balita di Pati Alami Stunting.

Jurnalindo.com, – Kementerian Kesehatan(Kemenkes) menyebut angka stunting di Kabupaten Pati untuk bayi balita mencapai 23 persen. Angka tersebut berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023.

Namun berbeda dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia. Dia mengatakan sebelumnya prevalensi stunting di Pati jika menurut SSGI menyentuh 20 persen dari balita yang ada.

Perbedaan data tersebut menurut Aviani ada beberapa faktor diantaranya ialah cara mengambil sampel yang dilakukan Kemenkes selalu berubah setiap tahunya. Sehingga berdasarkan SSGI terbaru hasilnya pun berbeda.

“Dari SSGI secara nasional kita di sampel itu asalnya 20 persen menjadi 23 persen. Faktor kenaikan ini dikarenakan sampelnya itu berbeda-beda,” kata Aviani baru-baru ini.

Sebenarnya survei Stunting tersebut setiap tahun dilakukan oleh Kemenkes, tetapi hasilnya selalu berbeda, lantaran sampel dan metodenya tidak sama.

“SSGI itu data survei per tahun, yang disurvei itu sampel yang ditentukan dari Kemenkes dan sampelnya pun beda-beda di tiap tahunnya,” sambu.

Sedangkan, jika berdasarkan data e-PPGBM pada triwulan ke-1 tahun 2023, dari 104.141 jumlah Balita di Pati dan 77.231 Balita yang tertimbang, sebanyak 5,75 Persennya mengalami stunting, Senin (16/10/2023).

Menurut aviani prevalensi itu mengalami kenaikan, jika disandingkan pada data tahun 2022 lalu, yang mana 5,5 persen menjadi 5,75 persen.

“Di Pati banyak, dari e-PPGBM bulan Agustus itu terakhir ada 5,75 persen. Jika disandingkan tahun 2022 lalu, naik sedikit gak jauh beda yakni 5,5 persen,” pungkasnya. (Juri/JUrnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *