Jurnalindo.com, – Suasana Alun-Alun Pati memanas akibat perseteruan antara Plt Sekda Pati, Riyoso, dengan Husein, salah satu koordinator penggalangan donasi untuk aksi penolakan kenaikan pajak yang dijadwalkan pada 13 Agustus.
Ketegangan bermula ketika Satpol PP, atas perintah Riyoso, mengangkut paksa ratusan dus air mineral bantuan masyarakat yang tersimpan di lokasi aksi.
Riyoso beralasan lokasi penggalangan donasi harus ditertibkan karena akan digunakan untuk acara peringatan hari jadi Pati ke-702, dan menganggap kegiatan tersebut mengganggu kepentingan umum.
Namun, Husein menolak keras alasan tersebut dan mempertanyakan sikap Plt Sekda yang dianggap menindas rakyat kecil.
Dalam perdebatan yang memanas, Husein bahkan mengeluarkan kalimat yang menyentil Riyoso secara tajam, “Begini kok mau nyalon bupati,” sebagai bentuk kekecewaan atas tindakan Riyoso yang dinilai semena-mena dan tidak berpihak pada masyarakat.
“Kamu ini yang bayar masyarakat, ini untuk kepentingan masyarakat, dan ini tidak mengganggu masyarakat, gini kok mau Calon Bupati, ya gak bakal jadi,”ucap Husein saat
Ketegangan meningkat saat Supriyono, koordinator donasi lainnya, naik ke atas truk Satpol PP dan menurunkan kembali air mineral yang sudah disita, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tersebut.
Mereka menilai kenaikan pajak daerah sampai 250 persen yang diambil pemerintah melanggar peraturan daerah dan membebani warga kecil.
“Warga penggalang donasi bertekad melanjutkan aksi pada 13 Agustus sebagai bentuk tekanan terhadap kebijakan pajak dan menuntut perhatian lebih dari para pemimpin daerah,”tegasnya, pada Selasa (5/08/2028).
Di tengah ketegan itu, Supriyono juga meminta agar Riyoso jangan membuat kebijakan sendiri. Pasalnya, Kebijakan Bupati Pati menaikkan pajak 250 persen dianggap melanggar Perda
“Kamu melanggar Perda, wong cilik kamu injak-injak, kebijakanmu melanggar Perda,”sesalnya. (Juri/Jurnal)
