Jurnalindo.com, – Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Islam Mahasiswa Islam Indonesia (Ika PMII) Kabupaten Pati menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) III. dan dialog Publik.
Sebelum muscab dimulai, acara tersebut terlebih dahulu mengadakan dialog publik dengan para calon bupati dan wakil bupati dengan tema “memberdayakan sumber daya manusia” untuk kabupaten Pati kedepan.
Acara yang diselenggarakan di Hotel Gitrary, pada (9/11) dihadiri oleh pasangan calon Bupati dan wakil Pati nomor urut 1 dan 2. Selain itu nampak juga beberapa anggota dewan dari Partai PPP Muslikan dan PKB Kastomo.
Pada kesempatan ini para calon tersebut masing-masing diberikan waktu untuk berdialog untuk menyampaikan beberapa gagasan tentang bagaimana langkah dan strategi memajukan SDM mendatang.
Pasangan Nomor urut satu Sadewo-chandra berjanji jika nanti terpilih menjadi Bupati Pati. Pihaknya akan segera menggarap SDM agar mampu bersaing dan unggul tentunya.
“kami menginginkan SDM Pati mampu bersaing dan memiliki kompetensi yang bagus sehingga pendidikan harus ditingkatkan,”jelasnya Sudewo.
Menurutnya Sumber Daya Alam (SDA) indonesia sangat melimpah tetapi kenapa kesejahteraan masyarakat indonesia masih belum merata. Hal ini disebabkan penangan SDM belum maksimal.
“SDA sangat kaya dan melimpah tapi kenapa rakyat indonesia belum sejahtera. Kami berkeyakinan kalau SDM ini dikelola dengan baik dan menjadi generasi yang unggul maka kedepan masyarakat akan lebih sejahtera,”paparnya.
Namun untuk mewujudkan SDM yang unggul dan mampu bersaing, kata Sudewo pendidikan mulai TK hingga SLTA benar-benar diperhatikan seperti metode mengajar dan penguasaan materi harus diperhatikan.
“Kami berjanji nanti akan mengurus mengenai pendidik. Kami akan tawarkan bagi guru di luar Pati akan ditarik kembali ke daerah tempat tinggalnya. Selain itu potensi guru metode pengajaran harus menguasai.
Selain itu penguasaan teknologi harus diutamakan,”ungkapnya.
Sementara Pasangan Calon nomor 3 Budiyono-Novi Eko Yulianto memaparkan konsep dan strategi membangaun SDM untuk Pati kedepan. Pihaknya mengatakan bahwa pendidikan yang paling mendasar itu adalah dari keluarga selanjutnya lembaga pendidikan formal
“Pendidikan yang mendasar itu dari bentukan dari keluarga. Namun yang harus ditekankan disini dalam diri seseorang adalah kejujuran, amanah, Tanggung jawab,”pungkasnya. (Juri/Jurnal)
