Sebut Duet Prabowo-Gibran Tak Mudah Diterima, Analis Politik sebut ini.

Jurnalindo.com, – Pada Pilpres 2024, perhelatan politik di Indonesia menjadi sorotan utama publik, terutama sehubungan dengan kemungkinan duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun, analis politik telah menilai bahwa kombinasi ini mungkin akan sulit diterima oleh masyarakat. Prabowo Subianto diharapkan akan menjalani perjalanan politik yang sulit jika ia benar-benar berduet dengan putra sulung Presiden Jokowi sebagai calon wakil presiden (Cawapres) jika ingin memenangkan pemilihan nanti.

Pandangan tersebut diungkapkan oleh Mikhael Raja Muda Bataona, seorang analis politik yang juga seorang pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang. Menurut Bataona, “Duet ini hanya akan menjadi surprise kecil secara politik karena efeknya tidak cukup kuat untuk memastikan kemenangan Prabowo.”

Prabowo tetap harus bekerja keras, menurut Bataona, karena duet ini tidak akan mudah diterima oleh publik. Ia juga menekankan bahwa Prabowo akan bergantung pada hasil dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan mengabulkan atau menolak uji materi batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden. Putusan MK akan diumumkan pada Senin, 16 Oktober 2023.

Meskipun Prabowo mengharapkan dukungan dari pemilih Jokowi, duet ini tidak akan menjadi perubahan besar dalam politik. Bataona mengatakan bahwa variabel Gibran tidak dapat secara langsung mengubah permainan dalam Pilpres 2024. Ia menekankan bahwa duet Prabowo-Gibran akan berhadapan dengan rasionalitas publik yang semakin tumbuh.

Pemilih saat ini lebih rasional dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, menurut Bataona. Ia juga menyoroti bahaya politik dinasti, etika politik, dan moralitas sebagai faktor-faktor yang tidak dapat dinegosiasikan dalam politik. Kini, hal-hal ini lebih dipahami oleh publik, dan sebagai akibatnya, penolakan terhadap duet ini akan menjadi kenyataan. Resistensi ini akan kuat dan sebaliknya merugikan Prabowo.

Selain itu, mereka yang tidak mendukung Gibran sebagai calon wakil presiden juga akan memunculkan isu-isu seputar pengkhianatan terhadap Ketua Umum PDIP, Gibran Rakabuming Raka. Hal ini bisa berdampak pada opini publik, membuat banyak orang lebih simpatik terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari partai tersebut.

Dalam keseluruhan konteks ini, perjuangan politik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan sangat menantang dan penuh tantangan. Dengan penolakan publik yang mungkin akan terjadi, serta dinamika politik yang terus berubah, Pilpres 2024 akan menjadi arena politik yang menarik untuk diamati. (Nada/Suara.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *