Graham Potter Hadapi Hal Baru di Chelsea, Usai 33 Skuad Baru

 

JurnalIndo.com – Jakarta, 03/02 – Graham Potter harus menghadapi banyak hal baru setelah menangani Chelsea. Ini adalah klub top pertamanya, pertama kali dia memiliki 33 pemain di tim.

Potter telah menangani Chelsea sejak awal September, menggantikan Thomas Tuchel. Itu adalah pengalaman pertamanya mengelola klub besar, yang sebelumnya “hanya” mengelola klub seperti Östersund FK, Swansea City dan Brighton & Hove Albion.

Chelsea masih belum benar-benar tumbuh di bawah itu. Sejauh ini, The Blues baru menang sembilan kali, seri lima kali, dan kalah tujuh kali dalam 21 pertandingan di bawah asuhan Potter.

Baca Juga: Jose Mourinho tak Lagi Sesali Tersingkirnya AS Roma dari Coppa Italia

Chelsea berada di urutan ke-10 Liga Inggris dengan 29 poin dari 20 pertandingan dan tertinggal 10 poin dari Manchester United di zona Liga Champions. Mereka terdegradasi ke Piala Liga dan Piala FA tetapi masih di Liga Champions.

Untuk memberi Potter modal terbaik untuk mengembalikan tim ke jalur yang benar, manajemen mendukungnya dengan biaya yang sangat besar.

Mereka menandatangani delapan pemain baru di bursa transfer musim dingin lalu, termasuk penandatanganan rekor Inggris Enzo Fernandez.

Baca Juga: Sofyan Amrabat Gagal ke Barcelona, Ini Penyebabnya

Masalahnya, hanya satu pemain yang tersisa, yaitu Jorginho. Gelandang berpengalaman itu dijual ke Arsenal.

Chelsea sekarang memiliki 33 pemain di skuad mereka! Salah satu tugas terbesar Potter ke depan, selain menjaga suasana ruang ganti di tengah kompetisi, adalah mendatangkan tiga nama baru ke dalam skuat Liga Champions.

Seperti diketahui, aturan UEFA hanya memperbolehkan tiga nama baru ditambahkan dari 25 nama yang terdaftar. Graham Potter juga mengakui bahwa akan ada percakapan yang canggung ketika dia menjelaskan situasi tim kepada beberapa pemain.

Baca Juga: Joao Cancelo Tampil Hebat, Tak Butuh Waktu Lama Buat Asist

“Akan ada beberapa percakapan canggung sih, karena hanya 11 orang yang bisa bermain,” katanya dikutip Evening Standard.

“Anda mesti jujur sebisa mungkin dan menghormati fakta bahwa para pemain ingin tampil dan bersaing. Tapi mereka harus bersabar dan membantu tim,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *