Meski tak muda, Modric akan terus bermain di Timnas Kroasia

JurnalIndo.com – Jakarta, 05/12 – Pelatih Zlatko Dalic mengatakan Luka Modric akan terus bermain untuk Kroasia setelah Piala Dunia, saat finalis Piala Dunia 2018 bersiap untuk menghadapi Jepang di babak 16 besar pada hari Senin.

Gelandang Real Madrid Modric membuat penampilan ke-159 untuk negaranya di pertandingan melawan Jepang dan, pada usia 37 tahun, masih menjadi pemain utama Kroasia.

Modric telah bermain di empat Piala Dunia dan empat Piala Eropa. Dalic menyebut sang kapten belum siap pensiun dari timnas.

Baca Juga: Madura united harus tunduk 0-3 atas PSIS Semarang di lanjutan Liga 1 pekan ke 12

“Ini bukan turnamen terakhir yang akan dia mainkan untuk Kroasia,” kata Dalic yang dikutip AFP.

“Dia profesional dan dalam kondisi yang baik, Anda dapat melihat bagaimana dia berlatih, bekerja untuk terus menjadi lebih baik.. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Kami akan membutuhkan Luka untuk beberapa waktu lagi di masa depan,” tambahnya.

Performa Modric tidak melambat di usia 37 tahun. Pada Piala Dunia 2022, ia memulai ketiga pertandingan di Grup F, kalah dari Maroko sebagai runner-up.

Dia adalah salah satu dari pemain yang mengalahkan Prancis di final Piala Dunia 2018 di Rusia.

 Baca Juga: Rumahnya di rampok, Raheem Sterling dengan berat hati tinggalakan Piala Dunia 2022

Bek debut Piala Dunia Josko Gbaldiol berharap Modric akan bertahan musim depan.

“Ketika (Mateo) Kovacic, (Marcelo) Brozovic dan Luka Modric adalah gelandang di tim Anda, maka setengah dari masalah sudah terpecahkan,” kata pemain berusia 20 tahun itu.

“Kamu tidak terlalu memikirkannya, dan aku benar-benar berharap ini bukan Piala Dunia terakhirnya.”

Kroasia hanya kebobolan satu gol selama fase grup dan sekarang menghadapi tim Jepang yang berhasil mengalahkan Jerman dan Spanyol untuk memuncaki Grup E.

Dalic mengatakan timnya akan menunjukkan “rasa hormat tertinggi” kepada Jepang dan tidak akan jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti Jerman dan Spanyol.

“Spanyol dan Jerman mendominasi Jepang — mereka mungkin terlalu percaya diri dan Jepang menghukum mereka karena itu,” katanya.

“Kami memiliki pengalaman dan kami tidak boleh santai, bahkan sedetik pun. Mereka tidak akan menyerah dan kami juga tidak.”

(Ara/Ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *