JurnalIndo.com – Jakarta, 15/12 – Sepanjang sejarah Piala Dunia, hanya dua tim dari kawasan selain Eropa dan Amerika Selatan yang berhasil mencapai semifinal turnamen sepak bola dunia yang diadakan setiap empat tahun sekali.
Yang pertama adalah Korea di Piala Dunia 2002. Dua puluh tahun kemudian, Maroko di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Kedua tim bermain impresif sebelum mencapai perempat final.
Baca Juga: Maroko Banjir Dukungan, Usai capai semifinal Piala Dunia 2022
Jika Korea menyingkirkan Portugal di babak penyisihan grup, menyingkirkan Italia di babak 16 besar dan kemudian mengalahkan Spanyol di perempat final, maka prestasi Maroko akan sama-sama momok yang menakutkan.
Sama dengan Korea Selatan pada 2002 yang masuk fase knockout dengan memuncaki grupnya, Maroko juga begitu.
Mereka tak terkalahkan selama fase grup dan bahkan menumbangkan peringkat dua dunia Belgia untuk memuncaki Grup F.
Perjalanan mereka makin menawan setelah membungkam Spanyol yang merupakan semifinalis Euro 2020 dan juara dunia 2010 dalam 16 besar, sebelum menundukkan Portugal dalam perempat final.
Baca Juga: Capainan Maroko bikin Haru, Mereka membuat kami bermimpi setinggi langit
Pertarungan mereka dengan juara bertahan Prancis juga sekelas pertandingan antara dua tim yang sudah terbiasa tampil dalam atmosfer puncak sebuah turnamen kelas dunia.
Maroko malah lebih mengendalikan lalu lintas bola ketimbang lawannya yang selain mencapai final Piala Dunia dua kali berturut-turut namun juga tengah berusaha menyamai Brazil enam puluh tahun silam sebagai tim yang sukses mempertahankan gelar juara dunia.
Mereka tidak kalah dari Prancis dengan menciptakan peluang namun harus diakui bahwa The Blues terbukti lebih dominan dari mereka ketika dua upaya finishing menghasilkan gol.
Baca Juga: Warga maroko sambut Pahlawan usai capai Semifinal Piala Dunia 2022
Dengan komposisi pemain yang atletis dan tampan dengan dan tanpa bola, Maroko memberikan kesan bahwa Prancis menghadapi Jerman atau Italia atau mantan pemenang Piala Dunia lainnya.
Para pemain Maroko tidak canggung dan tidak ragu meskipun ini adalah babak tertinggi mereka dan lawan mereka juga seorang juara dunia penuh bintang sepak bola yang bermain untuk pertandingan Klub terbesar dan paling terkenal di dunia.
