Oase  

Tubuh Lemas dan Panas Saat Puasa? Ini Penyebabnya dan Solusinya

Jurnalindo.com – Jakarta – Sensasi panas di seluruh tubuh kerap menyerang sebagian orang saat berpuasa. Biasanya, rasa lemas ikut mengiringi sensasi panas yang dirasakan di sekujur tubuh tersebut.
mengapa tubuh bisa terasa panas saat puasa?

Penyebab tubuh panas saat puasa Bongkar cadangan energi Dikutip dari Kompas.com (18/4/2021), tubuh tidak kemasukan asupan kalori selama 12 jam lebih saat puasa. Satu-satunya asupan yang masuk hanya santap sahur saat dini hari atau menjelang terbit fajar.

Siang hari, saat aktivitas harian sudah menguras cadangan kalori dari makan sahur, tubuh akan membongkar cadangan energi lain yang ada, yakni di lemak, otot, organ hati dan sumber lain. Aktivitas bongkar-membongkar energi ini menurut spesialis penyakit dalam dari RSIA Anugerah Semarang, Panji Aryo Prabowo, memang wajar terjadi saat puasa.

Tubuh akan mengalami ketidakseimbangan metabolisme saat berpuasa. Ketidakseimbangan inilah yang membuat tubuh melakukan hal di luar kebiasaan.

“Ketidakseimbangan ini akan membuat tubuh melakukan hal yang di luar kebiasaan, yaitu membongkar energi cadangan agar tubuh mendapat energi instan yang bisa digunakan untuk beraktivitas,” papar Panji.

Akibat dari pembongkaran energi ini, tubuh menjadi sangat lemah, lelah, dan disertai sensasi panas.

Dehidrasi sebabkan panas Sensasi panas atau peningkatan suhu dalam tubuh saat berpuasa juga bisa terjadi karena dehidrasi. Dilansir dari Mayo Clinic, dehidrasi adalah kondisi saat cairan yang hilang jauh lebih banyak daripada asupan cairan masuk.

Puasa menyebabkan beberapa orang dehidrasi lantaran harus menahan untuk tidak mengonsumsi air selama kurang lebih 14 jam. Kurangnya cairan dalam tubuh, membuat tubuh berupaya mengurangi pengeluaran cairan. Proses tersebut menimbulkan konstriksi atau penyempitan pori kulit, sehingga suhu tubuh akan langsung meningkat.

Cara mencegah timbulnya sensasi panas saat puasa Agar tubuh tak tersiksa sensasi panas, begini upaya pencegahannya: Imbangi asupan sahur dengan aktivitas harian Panji mengatakan, tak ada yang bisa dilakukan untuk benar-benar menghilangkan sensasi panas dan tubuh lemas saat puasa.

Namun, menyeimbangkan asupan kalori saat sahur dengan aktivitas harian cukup bisa membantu. Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik berlebihan agar tubuh tidak harus membongkar cadangan lemak berlebihan.

Adapun cara agar cadangan lemak tak mudah habis saat berpuasa, saran Panji, konsumsilah makanan bergizi saat sahur dan imbangi dengan suplemen sesuai kebutuhan. Sebisa mungkin hindari melewatkan makan sahur, karena hal ini yang paling bisa meningkatkan risiko terjadinya sensasi panas tubuh yang disertai letih dan lesu.

Minum 8-12 gelas air Tak hanya asupan makanan bergizi, kebutuhan cairan dalam tubuh juga harus dipenuhi agar tak terlalu merasakan gangguan panas. Dilansir dari Al Arabiya, ahli gizi klinis di Healthbay Clinic Dubai, Sara Abdelghany menjelaskan, hidrasi adalah kunci agar tak mudah panas dan haus selama berpuasa.

“Umumnya, kita membutuhkan antara 8-12 gelas air setiap 24 jam, tergantung pada tingkat aktivitas, usia, dan jenis kelamin kita,” katanya. Oleh karena itu, penting untuk membagi asupan cairan ke dalam periode antara buka puasa dan sahur.

Misalnya, menjadwalkan minum air dengan pola 2-4-2. Dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas saat malam hari, serta dua gelas saat sahur. Dengan cara ini, sensasi panas tubuh bisa sedikit berkurang dan tidak terlalu mengganggu aktivitas harian.

Sumber: kompas.com/Aniq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *