Oase  

Dalil Sholat Sunnah Shalat Malam Lailatul Qadar,

JurnalIndo.com – Jakarta, 14/04 – Amalan khusus Shalat Lailatul Qadar sering disebarluaskan, terutama ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Namun, Anjuran sebenarnya dari amalan ini masih diperdebatkan dalam kalangan musliml.

Dalil melaksanakan shalat Lailatul Qadar tidak terdapat dalam kitab-kitab fikih maupun kitab tasawuf dan hanya merujuk pada riwayat hadis Durratun Nasih fil Wa’zhi Wal Ersyad karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-khubar.

 pada bab Kemegahan Malam Lailatul Qadar. Mengutip DetikSumut, Hadits tersebut berbunyi sebagai berikut: 

Baca Juga: Apakah Bayi Dalam Kandungan Harus Membayar Zakat Fitrah?

“Siapa yang shalat 2 rakaat ketika Lailatul Qadar dalam setiap rakaat dia membaca Al-Fatihah sekali dan Qul Huwallahu Ahad 7 kali, setelah selesai salat dia beristighfar 70 kali, maka selama dia masih di tempat shalatnya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan kedua orang tuanya. Allah akan mengutus malaikat untuk mencatat kebaikannya sampai tahun berikutnya, Allah juga mengutus malaikat untuk menanam pohon miliknya di surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai untuknya. Dan dia tidak mati sampai melihat itu semua.” (Lihat kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa’zhi wal Irsyad)

Dewan Fatwa Syabaka Islamiyah menyatakan bahwa kisah hadis Durratun Nasih fil Wa’zhi Wal Irsyad mengandung hadis yang tidak benar dan menyimpang sehingga tidak dapat diriwayatkan atau dianggap sebagai hadis Nabi.

Meskipun disebutkan bahwa shalat Lailatul Qadr tidak terdapat dalam kitab Hadits, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam rangkuman Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq menyebutkan bahwa ada hadits yang menyebutkan shalat malam Lailatul Qadr dijelaskan .dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Nabi SAW, 

Baca Juga: Dinda Hauw Mengaku Rayakan Lebaran di Rumah Karena Baru Melahirkan

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Siapa yang mengerjakan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Tirmidzi dan Ahmad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *