Jurnalindo.com – Karena tugas berat sudah di depan mata yakni tengah membidik lolos ke Paralimpiade Paris 2024, Rafli Ahnaf Shidqi yang sukses merebut medali emas blind judo kelas J1 -73 kg ASEAN Para Games (APG) 2022 tidak bisa begitu saja bersantai.
Usai mengawal tim berlaga di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Surakarta, Selasa, pelatih blind judo NPC Indonesia, Lee Yong mengatakan bahwa Paris 2024 adalah target utama tapi untuk ke sana banyak tahapan yang harus dilalui.
Menurut dia, sejumlah kejuaraan memang harus dijalani oleh Rafli yang diantaranya adalah ASEAN Para Games 2023, Asian Para Games 2023 di Hangzhou, China serta beberapa kejuaraan single event untuk kualifikasi ke Paralimpiade Paris 2024.
Pelatih asal Korea Selatan itu menambahkan, selain Rafli ada satu lagi atlet yang juga diproyeksikan lolos ke Paris 2024 yakni Junaedi. Sayangnya pada ASEAN Para Games 2022 Junaedi harus puas hanya mendapatkan medali perak kelas J1 -60kg.
Pelatih yang lancar berbahasa Indonesia itu menggembleng atlet penyandang disabilitas dengan program latihan yang sama dengan atlet normal demi meningkatkan kemampuan. Hasilnya pun dinilai mulai terlihat.
“Dia (Rafli) dulu hanya kuat lari dua putaran dan saat ini 20 putaran-pun masih terlihat biasa saja. Peningkatan kondisi fisik memang menjadi fokus kami,” kata Lee Yong dengan serius.
Sementara itu meski dirinya sempat tegang saat memulai pertandingan, Rafli Ahnaf Shidqi mengaku senang dengan pencapaiannya di ASEAN Para Games 2022. Dari dua laga yang dijalani, ia selalu mendapatkan kemenangan dengan skor tertinggi (IPPON).
“Nervous sebelum laga itu pasti. Tapi saya berusaha tetap tenang. Mental memang menjadi kunci pada laga tadi,” kata anak pasangan anak pasangan Suan Toro Edi dan Susan Anggraeni itu.
Rafli mengaku sudah bersiap diri terkait target lolos ke Paralimpiade Paris 2024. Hanya saja pihaknya berharap banyak pihak memberikan dukungan penuh mengingat untuk lolos ke kejuaraan empat tahunan terbesar di dunia itu harus memenuhi poin yang ditetapkan.
“Harus banyak turun di single event. Selain untuk mengasah kemampuan, di sini kita bisa mengumpulkan poin. Kita juga akan bertemu dengan atlet-atlet yang berperingkat tinggi,” pungkas atlet yang saat ini berada di posisi 14 dunia itu.
(ara/va)