Jurnalindo.com – Our Blues menempati trend perbincangan netizen sejak tayang pada 9 April 2022. Selain menjadi drama comeback aktor Kim Woo-Bin, drama ini juga mengangkat kisah-kisah warga di Pulau Jeju yang beragam latar belakang. Drama 20 episode ini merupakan drama kumpulan cerita pendek warga-warga di Pulau Jeju. Drama itu dibintangi Lee Byung-hun, Cha Seung-won, Han Ji-min, Shin Min-ah hingga Kim Woo-bin.
Drama Our Blues mengikuti kehidupan orang-orang yang tinggal di pulau Jeju. Salah satunya, Choi Han-soo (Cha Seung-won), pria paruh baya yang lahir dan besar di Pulau Jeju. Namun, ia pindah ke kawasan kota besar dan menjadi pria metropolitan yang sempurna.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Jeju setelah lelah dengan kehidupan di kota besar. Di sana, ia bertemu cinta pertamanya Jung Eun-hee (Lee Jung-eun). Hal itu membuatnya seolah kembali menjadi dirinya waktu muda.
Sementara itu, Jung Eun-hee menjalankan toko memancing di pulau Jeju. Ia memiliki teman dekat bernama Go Mi-ran (Uhm Jung-hwa), warga asli Jeju yang merantau ke kota besar saat dewasa.
Namun, ia juga memutuskan kembali ke kampung halamannya di Jeju setelah bosan dengan kehidupan kota yang keras.
Selain itu, ada Lee Dong-seok (Lee Byung-hun), pria yang lahir dan besar di sebuah desa kecil. Dia hidup dengan menjual berbagai barang menggunakan truknya dengan berkeliling di pulau Jeju. Meski bukan orang yang pandai, ia dikenal ramah dan mudah berbaur dengan warga.
Suatu hari, Lee Dong-seok bertemu dengan Min Sun-a (Shin Min-ah), ibu satu anak. Ia kembali ke rumah masa kecilnya di Pulau Jeju sambil membawa luka di hatinya.
Hal itu berbeda dengan Lee Young-ok (Han Ji-min) yang berasal dari kota besar. Ia pindah ke Pulau Jeju. Setelah tinggal di Jeju selama satu tahun, ia menjadi haenyeo (penyelam wanita) bersama perempuan lain di wilayah itu.
Dia adalah perempuan yang cerdas, tetapi banyak dirundung rumor. Suatu hari, ia bertemu Park Jung-joon (Kim Woo-bin), yaitu seorang kapten kapal.
Dia dikenal sebagai pria yang ramah dan berhati hangat. Ia mencari wanita yang tidak akan meninggalkan Jeju hingga akhirnya ia jatuh cinta dengan Lee Young-ok.
Sebelumnya, penulis naskah No Hee-kyung mengaku harus menunggu sepuluh tahun untuk membuat Our Blues sebagai drama omnibus.
“Pertama-tama saya ingin mencoba gaya omnibus dalam serial drama selama lebih dari 10 tahun, saya agak muak dan lelah melihat drama yang hanya bercerita tentang pemeran utama pria dan wanita,” kata No Hee-kyung dalam jumpa media virtual pada Kamis (7/4).
“Mengapa dalam sebuah drama semuanya hanya berkembang di sekitar dua orang? Pertanyaan-pertanyaan itu membuat saya memilih gaya omnibus,” imbuhnya.
Konsep itu disambut positif sutradara Kim Kyu-tae yang menyebut Our Blues sebagai campuran antara drama dan film pendek.
“Jadi ketika kami merencanakan drama ini, saya membaca naskah dari penulis No Hee-kyung, rasanya seperti campuran dari serial drama dan film pendek,” kata Kim Kyu-tae.
“Drama ini berada di antara keduanya. Jadi saya juga ingin memastikan bahwa drama ini akan memberi pemirsa dua pengalaman, satu menonton film, dan yang lain menonton serial 20 episode,” imbuhnya.
Sehingga, sutradara yang juga mengarahkan drama Live (2018) ini memilih fokus menyajikan cerita dan emosi dari karakter-karakter di dalamnya.
“Jadi, kami saat ini cenderung melihat banyak teknik video yang mewah. Terkadang kami hanya melakukan latihan dan stimulus instan. Namun, alih-alih menempuh jalan itu, saya ingin lebih fokus pada karakter, cerita, dan emosi mereka,” kata Kim Kyu-tae.
Our Blues juga menyajikan pemandangan Pulau Jeju yang terkenal dengan pemandangan laut yang indah. Lokasi ini sengaja dipilih penulis No Hee-kyung karena memiliki sentimen Korea.
“Saya memilih Jeju karena percaya Jeju tempat sentimen Korea dan lokal tetap utuh, di Jeju orang-orangnya masih berhubungan darah, dan jika tidak, mereka masih sangat dekat satu sama lain,” kata penulis No Hee-kyung.
“Budaya mereka yang erat adalah sesuatu yang benar-benar dapat saya gunakan untuk menggambarkan budaya Korea.” Pungkasnya.
(cnnind/iva)