News  

Ekonomi Pesisir Selatan Tumbuh 3,37 Persen di Sumber

Jurnalindo.com – Painan – Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sepanjang 2021 tumbuh gemilang hingga 3,37 persen, meski sempat -1,11 persen pada tahun sebelumnya.

Rusma Yul Anwar selaku Bupati Rusma mengatakan, pertumbuhan seiring program kebijakan serta stimulus ekonomi bagi masyarakat kurang mampu dari pemerintah melalui APBN, APBD maupun Dana Desa (DD) guna menjaga daya beli rumah tangga mereka dan membaiknya makro ekonomi secara nasional.

“Upaya itu tentu turut menggerakkan sektor ekonomi lainnya. Kami bersyukur ekonomi daerah dapat bertumbuh, meski ancaman COVID-19 kini masih terus menghantui,” ungkapnya di Painan.

Pemerintah kini terus melanjutkan program stimulan perekonomian tersebut, apalagi ditambah dengan Peraturan Presiden yang menegaskan 40 persen dari Dana Desa disalurkan untuk bantuan sosial keluarga kurang mampu.

Selain itu bupati melanjutkan pemerintah kabupaten juga melakukan percepatan serapan anggaran belanja modal barang dan jasa, bahkan telah menginstruksikan perangkat daerah segera merealisasikan belanja di dinas masing-masing.

Baca juga: PT Wilmar Cahaya-Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah Minyak Goreng di Pontianak

Bupati menyadari belanja modal pemerintah termasuk salah satu penyumbang terbesar dari sisi penawaran terhadap pembentukan struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) setelah belanja rumah tangga dan investasi.

Sepanjang 2021 kontribusi belanja modal barang dan jasa terhadap pertumbuhan atas harga konstan sebesar Rp986 miliar atau tumbuh dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp985 miliar.

“Memang dari sisi permintaan peranan paling besar itu masih konsumsi rumah tangga, tercatat di atas Rp4 triliun dan investasi sebesar Rp2,5 triliun,” terang bupati.

Selain percepatan realisasi belanja APBD lanjut bupati pemerintah kabupaten juga terus membangun infrastruktur dasar di wilayah sentra produksi komoditi unggulan daerah, sehingga biaya distribusi menjadi turun.

Melakukan percepatan pengembangan sektor pariwisata karena dinilai mampu mendorong kinerja sektor ekonomi lainnya seperti hotel, perdagangan, restoran dan investasi sejalan tema APBD, pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

Kemudian meningkatkan kapasitas usia angkatan kerja sesuai kompetensi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja dan menghasilkan produk bernilai jual bagi pelaku usaha ekonomi kreatif dan industri.

“Jadi tidak hanya soal pertumbuhannya, tapi juga sekaligus tentang pemerataan distribusi pertumbuhan itu sendiri,” tutur bupati.

Secara terpisah BPS Pesisir Selatan Yudi Yos Elvin menyampaikan sektor primer seperti pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan hingga kini masih menjadi primadona pertumbuhan.

Sepanjang 2021 kontribusinya terhadap pertumbuhan mencapai 37,22 persen atau senilai Rp3,6 triliun dari Rp9,4 triliun PDRB harga konstan atau naik dari dari periode tahun sebelumnya yang hanya Rp3,4 triliun.

Setelah itu disusul sektor perdagangan besar dan kecil yang turut menyumbang sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar 11,59 persen dan diikuti sektor konstruksi dengan peranan Rp989 miliar sekitar 11,58 persen.

“Secara persentase sektor primer memang mengalami penurunan, namun dari sisi nilai mengalami peningkatan,” jelasnya.

Menurutnya lonjakan harga tandan buah kelapa sawit sub-sektor perkebunan dan kenaikan harga gabah pada sub-sektor pertanian tanaman pangan menjadi penopang utama kinerja sektor primer.

Sedangkan laju pertumbuhan terbesar pada 2021 adalah sektor penyediaan transportasi dan pergudangan. Informasi dan komunikasi serta penyediaan akomodasi dan makanan masing-masing 6,85 persen, 6,58 persen dan 6,06 persen.

Sementara Koordinator Fungsi BPS Pesisir Selatan Sunaryon menambahkan kinerja perekonomian juga ditopang besarnya kredit yang disalurkan perbankan pada periode tersebut, utamanya pada sektor produktif. (Ara/Aniq)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *