jurnalindo.com – Batam – Amsakar Achmad selaku Wakil Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, menilai pertumbuhan ekonomi Batam relatif membaik pada 2021 di tengah masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan data BPS Batam, pertumbuhan ekonomi Batam 2021 tercatat 4,75 persen, di atas pertumbuhan ekonomi Kepri yang sebesar 3,43 persen, bahkan nasional yang sebesar 3,69 persen.
“Ini patut disyukuri, artinya kebijakan yang diambil selama pandemi COVID-19 tidak mematikan ekonomi, tidak mempengaruhi gerak ekonomi masyarakat, dibuktikan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi,” kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Selasa.
Ia mengakui, pertumbuhan ekonomi itu masih belum sesuai harapan. Namun, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, capaian di Batam cukup baik.
Wakil Wali Kota optimistis, pertumbuhan ekonomi Batam akan lebih meningkat lagi pada 2022, dengan kebijakan pembukaan perjalanan wisatawan mancanegara bebas karantina.
Ia mengharapkan pendapatan asli daerah (PAD) meningkat seiring dengan masuknya wisman ke Batam. Apalagi pajak hotel dan restoran termasuk lima penyumbang PAD terbesar.
“Kalau pariwisata bergerak, otomatis hunian hotel tinggi, ada pajak 10 persen. Kemudian mereka makan di restoran, juga pajak 10 persen,” kata dia.
Baca juga: Pengusaha: Sambut Rencana Ubah Status Pandemi COVID-19 Jadi Endemi
Sementara itu, BPS Kota Batam mencatat perekonomian daerah setempat tumbuh positif 4,75 persen pada 2021, di atas nasional yang tercatat 3,69 persen.
Kepala BPS Batam Rahmad Iswanto menyampaikan industri pengolahan dan konstruksi memberikan andil pertumbuhan ekonomi di Batam pada 2021.
Pihaknya mencatat, industri pengolahan mengalami pertumbuhan 5,31 persen dengan ‘share’ sebesar 58,41 persen. Dan konstruksi tumbuh 6,7 persen dengan ‘share’ 20,44 persen.
Kemudian perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 2,41 persen dengan ‘share’ 5,87 persen dan jasa keuangan serta asuransi tumbuh 0,29 persen dengan ‘share’ 3,39 persen.(Ara/Aniq)
