Prabowo Subianto Tegaskan Pentingnya Niat Baik dan Hati-hati terhadap Kekuatan Penguasa di Kongres VI PAN

Sumber foto : Bisnis.com
Sumber foto : Bisnis.com

Jurnalindo.com, – Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan kritis terkait dinamika kekuasaan dalam sambutannya saat penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Sabtu (24/8/2024). Prabowo menekankan bahaya ambisi kekuasaan yang dapat merusak keberlangsungan bangsa dan negara, serta pentingnya niat baik dalam politik.

Kritik Terhadap Haus Kekuasaan

Dalam sambutannya, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa politik seharusnya dimaknai sebagai upaya untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Namun, ia menggarisbawahi bahwa kekuasaan harus diperoleh melalui izin rakyat dan bukan dengan cara-cara yang tidak etis.

“Perlu untuk dapat kekuasaan, tapi kita memilih mendapat kekuasaan. Meraih kekuasaan dengan minta izin dari rakyat. Kita datang ke rakyat minta rakyat untuk memberi mandat kekuasaan kepada kita,” ujar Prabowo.

Ia menyoroti adanya orang-orang yang haus kekuasaan dan berusaha meraihnya dengan cara-cara yang tidak jujur, seperti membeli kekuasaan atau mengendalikan kekuasaan melalui kekuatan di luar kepentingan rakyat. “Mereka-mereka yang terlalu haus kekuasaan dan kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur, hendak dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan lain,” tegasnya.

Menurut Prabowo, praktik-praktik semacam ini dapat merugikan bangsa dan negara, dan ia memperingatkan bahwa niat baik saja tidak cukup untuk menjamin integritas dalam berpolitik.

Niat Baik dan Kewaspadaan dalam Politik

Prabowo menekankan bahwa niat baik sangat penting dalam politik, namun niat baik tidak selalu cukup untuk melawan kebohongan dan manipulasi yang mungkin terjadi. “Bangsa kita orang-orang yang niat baik, orang-orang yang berkeinginan baik, orang-orang yang dibesarkan oleh guru, oleh ustaz dengan nilai-nilai yang baik sering ditipu, dibohongi oleh orang-orang yang licik, orang-orang yang munafik,” ungkapnya.

Pesannya adalah agar para politisi dan kader partai selalu waspada terhadap praktik-praktik yang dapat merusak integritas politik dan menyimpang dari kepentingan rakyat.

Dukungan PAN untuk Prabowo

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan dukungan penuh partainya terhadap Prabowo Subianto. Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa PAN telah mendukung Prabowo dalam tiga kontestasi pilpres sebelumnya dan akan terus melanjutkan dukungannya.

“PAN selalu mendukung Pak Prabowo dalam kontestasi pilpres selama tiga kali, tanpa pernah pindah ke lain hati. Kami tahu Bapak seorang patriot, pejuang sejati,” kata Zulkifli.

Ia juga menambahkan bahwa kader PAN dan Gerindra telah bekerja sama dan saling mendukung selama 15 tahun. “Pak Prabowo, kami kader PAN dan Gerindra telah menyatu, PAN ya Gerindra, Gerindra ya saudaranya PAN. Kita telah berjuang 15 tahun,” ujar Zulkifli.

Pantun Harapan dan Jejak Sejarah

Sebagai penutup, Zulkifli Hasan membacakan pantun yang menggambarkan perjalanan panjang dan harapan untuk masa depan PAN dan Gerindra, menegaskan hubungan erat antara kedua partai tersebut.

Penutupan Kongres VI PAN ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi dan pernyataan dukungan terhadap Prabowo Subianto, tetapi juga refleksi mendalam tentang prinsip-prinsip politik dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam konteks kekuasaan dan integritas. (Bisnis.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *