Jurnalindo.com, – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memberikan janji tegas kepada masyarakat Indonesia bahwa ia akan menghormati hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, bahkan jika ia mengalami kekalahan dalam pertarungan memperebutkan jabatan tertinggi di Indonesia.
Dalam pidatonya dalam acara deklarasi dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) di Djakarta Theater pada Jumat (8/12/2023), Prabowo menyatakan, “Saudara-saudara, siapapun yang menang nanti, mendapat mandat, saya akan hormat kalau bukan saya yang menang, saudara-saudara sekalian.” Pernyataan ini disambut dengan riuh tepuk tangan dari ratusan hadirin.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk menghormati hasil Pilpres dan mengingatkan bahwa ia telah menunjukkan sikap yang sama pada Pilpres sebelumnya, yakni Pilpres 2014 dan 2019. Meskipun pada dua kesempatan itu Prabowo kalah, ia selalu datang dalam acara pelantikan Presiden terpilih, yakni Joko Widodo (Jokowi).
“Saya tidak pernah tidak datang. Saya hormat sama beliau yang terima mandat. Dan kedua kali (pelantikan usai Pilpres 2019), malah saya diajak bersatu untuk membangun negeri ini,” ungkap Prabowo, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan bahwa apabila ia memenangkan Pilpres 2024, ia akan merangkul semua kekuatan dan mengajak semua pihak untuk bersatu dalam membangun Indonesia. “Kalau saya yang menerima mandat, saya akan merangkul semua kekuatan. Kita tidak boleh sakit hati. Kalau kita cinta negara, kalau kita cinta rakyat Indonesia, seorang yang ingin berbakti kepada negara kepada rakyatnya, tidak ada tempat untuk perasaan pribadi, tidak ada tempat,” kata Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo juga memberikan apresiasi kepada para pedagang, membahas geopolitik, dan memaparkan visi-misi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran. Acara deklarasi ini merupakan salah satu dari serangkaian agenda kampanye yang dihadiri oleh Prabowo dalam upayanya memperoleh dukungan masyarakat. Sebelumnya, pada Jumat siang, Prabowo juga menghadiri kampanye di Cilincing, Jakarta Utara. (Replublika/Nada)
