Jurnalindo.com, – Livy Renata belakangan menjadi sorotan usai mengungkit Deddy Corbuizer yang kerap membicarakan keperawanan. Ia menilai sikap Deddy membuat bintang tamu tidak nyaman.
Gamers Cantik ini bahkan menyebut fetish aneh seseorang yang kerap bertanya-tanya soal keperawanan.
Kini, Livy menceritakan pengalamannya menjadi bintang tamu di podcast “Close The Door” milik Deddy Corbuzier. Livy diketahui muncul di podcast Deddy Corbuzier pada 19 Februari 2022 dengan lebih dari 8 juta penayangan saat dilihat pada Rabu (23/11). Tak disangka, Levi mengaku sempat stres saat tampil di podcast Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Livy Renata Sindir Habis Deddy Corbuzier Soal Keperawanan
dikutip dari Indeknews.com“Pertama kali aku datang, itu sangat menyenangkan buat aku, seru banget. Tapi kayak di kedua kalinya aku datang, itu lumayan aku tertekan di sana,” kata Livy Renata
Setelah setelah kejadian tersebut, Livy merasa tidak nyaman dengan ucapan Deddy. Namun, belakangan Livy mengaku telah menerima permintaan maaf dari Deddy Corbuizer tersebut.
“Dia yang ngundang, dia yang tanya, ‘lu ngapain di sini?’ Padahal dia yang ngundang loh, Om,” beber Livy Renata. “Tapi setelah selesai itu, Om Deddy bilang ke aku begini, ‘eh sorry ya kalau misal tadi ada salah ngomong’. Jadi aku pikir dia bercanda kali ya.”
Salah satu topik yang membuat Livy tak nyaman dibahas dengan Deddy adalah soal keluarga. Pasalnya Livy menganggap terkait kelaurganya adalah suatu privasi.
“Pertanyaan yang gimana ya, ya yang wajar-wajar aja sih, bikin orang gak nyaman gitu kan, itu tentang keluargaku, menurutku karena keluargaku itu sangat privasi, terlebih ayahku yang jarang banget keluar, itu sih,” beber dara cantik 20 tahun ini.
Levi kemudian kembali melontarkan sindiran dengan menegaskan bahwa dirinya tidak akan mempertanyakan tentang perjaka dan keperawanan seperti Deddy jika nantinya memiliki podcast sendiri. Dia mengatakan akan bertanya kepada tamunya hal-hal apa yang lebih penting atau mendidik.
“Yang jelas nggak tanya mereka perawan atau nggak atau perjaka (jika punya podcast sendiri),” tutur Livy Renata. “Mungkin aku lebih tanya yang penting, yang relevan kayak karya atau mungkin kita ngomongin sesuatu yang lebih educational.”
(Nada/Ara)
