BMKG Meminta Warga Cianjur Tenang Namun Wapada, Memungkinkan Gempa Sususlan Pasti Ada

Jurnalindo.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk mewaspadai lebih banyak bencana berupa tanah longsor dan banjir bandang pascagempa bermagnitudo 5,6.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini khusus untuk masyarakat Cianjur yang tinggal di lereng bukit, lembah, atau bantaran sungai.

Baca Juga: Update Korban Pasca Gempa Cianjur

Menurutnya, sangat mungkin lereng Cianjur menjadi rapuh pascagempa. Hal ini dapat diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi meluap di Cianjur.

“Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin,” imbuhnya.

Banyak korban jiwa akibat gempa Cianjur, kata Dwikorita, disebabkan oleh runtuhnya bangunan yang tidak mampu menahan getarannya. Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan ada 162 korban tewas dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.

“Pada hakekatnya, gempa bumi tidak membunuh dan melukai, melainkan bangunan yang membunuh dan melukai manusia.

Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. karena dia takut itu tidak akan cukup kuat untuk menopangnya dan akan runtuh jika gempa susulan terjadi kapan saja.

“Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo,” ujarnya.

Dwikorita juga meminta warga untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta merta percaya dengan informasi atau berita yang tidak jelas asal usulnya dan tidak dapat dijelaskan kebenarannya.

Baca Juga: Ridwan Kamil menjelaskan Beberapa Kondisi Pasca Gempa Cianjur Jawa Barat

“Pastikan hanya informasi resmi yang berasal dari BMKG yang disebarluaskan melalui saluran komunikasi resmi BMKG,” ujarnya.

Sejak kejadian kemarin, tambah Dwikorita, Tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak. Sedangkan, mulai hari ini, Selasa (22/11) Tim Survey BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang.

Sumber : bmkg.go.id

(bmkg/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *