Persiapan Kabinet Prabowo-Gibran: Proses Penjaringan dan Penyaringan Nama Calon Menteri Dimulai

Sumber foto : Kompas.com
Sumber foto : Kompas.com

Jurnalindo.com, – Enam pekan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, proses penjaringan dan penyaringan calon menteri kabinet baru telah dimulai. Partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) kini sedang menyodorkan nama-nama calon menteri potensial untuk mengisi pos-pos penting dalam pemerintahan mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa saat ini proses penyaringan nama-nama calon menteri sudah dimulai. “Di antara partai koalisi sudah mulai mengajukan nama, dan mengajukan beberapa portofolio di kementerian. Terus di antara tokoh-tokoh juga sudah mulai disebut dan sudah mulai dilakukan penjaringan dan penyaringan, pemilahan dan pemilihan,” kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin, 9 September 2024.

Muzani menambahkan bahwa Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet yang dikenal sebagai kabinet zaken, di mana posisi menteri diisi oleh orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. “Pak Prabowo ingin pemerintahan yang dipimpinnya nanti adalah zaken kabinet, di mana orang-orang yang duduk di kementerian benar-benar ahli,” ujarnya.

Proses pemilihan dan penyusunan kabinet ini juga melibatkan Gibran Rakabuming Raka, yang turut berdiskusi dengan calon menteri untuk memastikan bahwa mereka mampu menghadapi berbagai tantangan di posisi yang akan mereka isi. “Sebagian diajak diskusi tentang bagaimana penyelesaian masalah dan problem yang dihadapi, bagaimana dia menghadapi sebaik-baiknya,” imbuh Muzani.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah berkomunikasi dengan Prabowo mengenai proses penyusunan kabinet. AHY menegaskan bahwa dirinya akan menghormati hak prerogatif presiden terpilih dalam menentukan susunan kabinet. “Saya siap ditempatkan dan ditugaskan di manapun. Saya tidak mau berandai-andai, kita tunggu saja apakah ataupun saatnya nanti beliau akan mengumumkannya sendiri,” ujar AHY.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil menekankan bahwa partainya tidak ingin membebani Prabowo dalam menyusun kabinet. PSI lebih fokus pada efektivitas kinerja kader yang sudah ada di eksekutif. “Yang dilakukan PSI saat ini, menunjukkan kinerja kader-kader PSI yang mendapat kepercayaan sudah duduk di eksekutif. Bagaimana agar selama masa jabatan yang waktunya tinggal sebentar ini bagaimana bekerja dengan lebih efektif mengejar target-target,” kata Cheryl.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menegaskan bahwa partainya tidak mengajukan nama untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Hermawi menjelaskan bahwa meskipun ada tawaran dari Prabowo, Nasdem tetap pada komitmennya untuk mendukung pemerintahan tanpa harus masuk ke dalam kabinet. “Nasdem mendukung pemerintahan, tapi Nasdem tidak mengajukan satu nama pun untuk jabatan menteri,” ujar Hermawi.

Dengan proses penjaringan dan penyaringan yang sudah berjalan, publik menantikan bagaimana susunan kabinet Prabowo-Gibran akan terbentuk dan bagaimana strategi pemerintahan baru ini akan dijalankan untuk menghadapi berbagai tantangan di depan. (Kompas.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *