Jurnalindo.com, – Pengumuman susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilakukan sehari setelah pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang membeberkan rencana pelantikan serta agenda rapat perdana kabinet Prabowo-Gibran.
“Kemarin dia (Prabowo) bilang, Bang, aku dilantik pada tanggal 20 Oktober, pada tanggal 21 Oktober aku umumkan kabinet, itu aku lantik, terus sidang kabinet pada tanggal 23 Oktober,” kata Luhut saat menghadiri acara peluncuran buku di Wisma Elang Laut, Jakarta, Selasa (6/8).
Luhut mengungkapkan bahwa informasi ini disampaikan oleh Prabowo saat mereka menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (5/8). Luhut juga optimistis bahwa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo-Gibran akan berjalan mulus, mengingat adanya instruksi langsung dari Jokowi kepada jajarannya untuk memastikan transisi yang lancar.
“Jadi, saya pikir budaya ini mesti kita terus bawa ke depan sehingga pemerintahan selanjutnya tidak mulai dari nol,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.tv.
Luhut juga menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo-Gibran akan segera bekerja untuk menyelesaikan sejumlah persoalan penting yang dihadapi negara, termasuk isu terkait database perkebunan sawit dan audit yang menjadi fokus utama.
Prediksi Susunan Kabinet Prabowo-Gibran
Menurut Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, lebih dari 50 persen menteri kabinet Prabowo-Gibran kemungkinan akan diisi oleh kader partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). “Koalisi pendukung Pak Prabowo ini nanti partainya banyak, ada KIM, di luar KIM ada PKB dan NasDem, bisa jadi ada PKS. Artinya, yang perlu diakomodasi dalam kabinet menjadi banyak,” kata Qodari.
Qodari menambahkan bahwa publik tak perlu khawatir jika kabinet ini didominasi oleh kader partai politik, asalkan mereka memiliki keahlian dan profesionalitas di bidangnya masing-masing. “Kalau pengalaman yang sudah-sudah, hitungan kasar sekitar 50 persen lebih berasal dari kantong parpol atau ketum parpol, tapi hemat saya seharusnya tak menjadi masalah, sejauh yang dipilih parpol ini profesional di bidangnya,” ungkapnya.
Selain itu, Bima Arya Sugiarto, Wakil Ketua Umum PAN, mengklaim bahwa partainya berpotensi mendapatkan empat kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. PAN juga berharap mendapat jatah posisi wakil menteri. Bima menyebut bahwa nama-nama seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Yandri Susanto, dan Viva Yoga Mauladi berpeluang besar untuk mengisi posisi menteri.
Pelantikan di Jakarta, Bukan di IKN
Rencana awal untuk melaksanakan pelantikan Prabowo-Gibran di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim dipastikan batal. Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa pelantikan akan digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
Namun, upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang akan dilaksanakan di IKN. Presiden terpilih Prabowo dijadwalkan akan mengikuti upacara tersebut bersama seluruh pimpinan MPR.
61 Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Isu mengenai siapa saja yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran terus menjadi perbincangan hangat. Beberapa nama yang diprediksi akan masuk dalam kabinet antara lain:
- Menko Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
- Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia: Erick Thohir
- Menko Bidang Energi, Investasi, dan Lingkungan Hidup: Hatta Rajasa
- Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan: Tito Karnavian
- Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
- Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas: Sri Mulyani Indrawati
Nama-nama lainnya yang mencakup tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang politik dan profesionalitas juga telah beredar di media, menambah spekulasi publik mengenai komposisi kabinet yang akan datang.
Dengan susunan kabinet yang baru, Prabowo-Gibran diharapkan dapat segera bekerja untuk menjalankan program-program pemerintah yang sudah direncanakan, sekaligus menghadapi berbagai tantangan yang ada. (Tribunkaltim/Nada)
