Jurnalindo.com, – Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan melantik para menteri, wakil menteri, dan kepala badan pada 21 Oktober 2024, sehari setelah pelantikannya sebagai Presiden RI. Rencananya, pelantikan akan dilakukan dalam dua sesi; sesi pagi untuk menteri dan sesi sore untuk wakil menteri serta kepala badan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono, mengonfirmasi bahwa total 108 orang akan dilantik, yang terdiri dari menteri, wakil menteri, dan kepala badan. Persiapan pelantikan ini mencakup pembekalan yang telah dimulai sejak 16 Oktober, di mana para calon menteri mendapatkan wawasan tentang isu-isu penting, termasuk antikorupsi dan ekonomi.
Namun, menjelang pelantikan, Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mengeluarkan peringatan. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, meminta Prabowo untuk memikirkan kembali pemilihan tiga sosok calon menteri yang dianggap memiliki keterkaitan dengan kasus korupsi. Tiga nama tersebut adalah Bahlil Lahadalia (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral), Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Perekonomian), dan Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga).
Boyamin menegaskan pentingnya mempertimbangkan kembali penunjukan ini, meskipun ketiga sosok tersebut belum terbukti bersalah secara hukum. Ia menyoroti bahwa terdapat dugaan keterlibatan Bahlil dalam izin tambang, Airlangga terkait fasilitas ekspor minyak sawit, dan Dito dalam pengadaan menara BTS 4G.
“Prabowo masih memiliki waktu untuk mengevaluasi calon-calon menterinya sebelum dilantik pada 20 Oktober,” ujar Boyamin. Ia juga menambahkan bahwa penggantian calon menteri tidak akan mengganggu stabilitas negara.
Meskipun saat ini terdapat banyak harapan untuk kabinet baru, permintaan MAKI untuk peninjauan kembali calon menteri menjadi sorotan penting dalam konteks transparansi dan akuntabilitas pemerintahan yang akan datang. Prabowo diharapkan dapat menciptakan kabinet yang tidak hanya kompeten, tetapi juga bersih dari kontroversi yang dapat merusak citra pemerintahannya di mata publik.
Dengan pelantikan yang semakin dekat, publik menanti keputusan akhir Prabowo dan berharap langkah-langkah yang diambilnya dapat menciptakan perubahan positif bagi Indonesia. (Tribunkaltim/Nada)