Jurnalindo.com, – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah mengumumkan keputusan untuk tidak bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP NasDem, Hermawi Taslim, yang menekankan bahwa meskipun tidak memiliki perwakilan di kabinet, partai ini tetap berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran hingga akhir masa jabatan.
“Meski tidak masuk dalam kabinet, kami akan mendukung pemerintahan ini sukses. Kami adalah bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini,” ungkap Hermawi.
Keputusan untuk tidak bergabung dalam kabinet, menurut Hermawi, merupakan hasil pertimbangan matang dari berbagai aspek. “Atas dasar pertimbangan banyak hal, kami memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet,” jelasnya, sambil mengindikasikan bahwa ia enggan menjelaskan rincian pertimbangan tersebut.
Lebih lanjut, Hermawi menyatakan bahwa Partai NasDem ingin memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam bentuk pemikiran dan gagasan, ketimbang sekadar menempatkan kader di dalam kabinet. “Pikiran-pikiran kami kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kami masuk dalam kabinet,” katanya.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini bukanlah bentuk penolakan, melainkan sikap NasDem untuk memberikan kontribusi alternatif yang lebih substansial bagi pemerintahan mendatang. “Jadi ini bukan soal menolak atau menerima, tapi memang sikap NasDem adalah memberikan kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet,” tuturnya.
Sementara itu, berkaitan dengan pembentukan kabinet Prabowo-Gibran, beredar informasi mengenai kemungkinan terbentuknya 46 kementerian baru, termasuk kementerian-kementerian yang sebelumnya tidak ada. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco, menyebutkan bahwa jumlah kementerian tersebut masih dalam tahap finalisasi dan akan mencakup kementerian baru seperti Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, dan Kementerian Transmigrasi.
Dengan keputusan NasDem untuk tidak bergabung dalam kabinet, perhatian kini tertuju pada bagaimana partai ini akan berkontribusi dalam mendukung program-program pemerintahan Prabowo-Gibran, sekaligus menciptakan sinergi yang efektif untuk kepentingan masyarakat. (Kompas.com/Nada)