Jurnalindo.com, – Partai NasDem tengah mempertimbangkan beberapa nama untuk diusung sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pilkada 2024. Di antara nama-nama yang muncul, Sudirman Said menjadi salah satu tokoh yang dilirik oleh NasDem.
“Ada banyak kandidat yang mumpuni, seperti Sudirman Said, Ahmad Sahroni, dan Wibi Andrino,” kata Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim di Jakarta, Kamis (24/4). Hermawi menambahkan bahwa NasDem sedang menggodok sejumlah nama yang bakal diusung menjadi bakal cagub DKI dan saat ini proses menuju pleno untuk penetapan bakal calon tengah berlangsung.
Hermawi juga menegaskan bahwa kandidat yang masuk radar NasDem tidak terbatas pada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Tidak terbatas kepada Anies,” ujarnya.
Beredar kabar bahwa Sudirman Said telah pecah kongsi dengan Anies Baswedan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sudirman yang menyatakan bahwa calon gubernur Jakarta sebaiknya dipimpin oleh orang yang tidak berseberangan dengan pemerintah pusat.
“Tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan dengan pemerintah pusat karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan,” kata Sudirman. Ia menilai mereka yang berseberangan dengan pemerintah pusat akan mengganggu proses transisi DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Namun, Sudirman Said mengklarifikasi bahwa secara pribadi, ia masih berkomunikasi dengan Anies Baswedan. “Secara pribadi persahabatan tetap kita jaga, meski ada perbedaan,” kata Sudirman dalam siaran pers hari ini. Ia menambahkan bahwa setelah urusan Pilpres, semua yang selama ini membantu Anies punya hak untuk menata langkah masing-masing. “Jadi, tak ada istilah pecah kongsi,” jelasnya.
Sudirman juga menyatakan bahwa dirinya terlibat dalam Pilkada Jakarta karena mendapat dorongan dari para tokoh dan sahabat. “Tetapi saya bisa katakan, tidak mungkin para sahabat mendorong saya maju kalau tidak ada persoalan fundamental,” katanya.
Di sisi lain, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan bahwa mereka masih akan membahas usulan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Jakarta yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri menjelaskan bahwa secara mekanisme akhir, usulan tersebut masih akan dibahas di tingkat pusat sebelum diputuskan. “Iya, betul, DPTW Jakarta sudah memutuskan untuk mengusulkan Anies Baswedan sebagai Bacagub ke DPP. Selanjutnya, ada mekanisme di internal. Jadi, kita tunggu keputusan DPP,” kata Mabruri dalam siaran pers, Jumat (24/5).
Mabruri juga menyebut bahwa PKS saat ini mempertimbangkan beberapa nama lain, termasuk kader dari internal, untuk menjadi pemimpin di Jakarta. “Pemilu kemarin kan Alhamdulillah PKS diamanahkan menjadi partai pemenang di Jakarta. Tentu ada harapan agar dapat mengajukan kadernya untuk mengisi kursi Gubernur Jakarta,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa PKS terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi menuju Pilkada Jakarta. “Yang jelas, PKS tidak bisa sendirian, harus bermitra. Makanya, komunikasi dengan partai-partai lain juga terus berjalan. Kita ingin munculkan yang terbaik untuk warga Jakarta,” ujarnya.
Selain Anies, beberapa nama yang masih dalam pertimbangan PKS adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu. PKS dan Golkar pun membuka pintu koalisi menuju Pilkada Jakarta, ditunjukkan dengan kedatangan DPD Golkar DKI Jakarta ke Kantor DPTW PKS DKI Jakarta pada 15 Mei 2024.
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, Partai NasDem dan PKS terus menggodok nama-nama yang akan diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, Sudirman Said menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat demi menyelesaikan masalah-masalah fundamental yang dihadapi Jakarta. (Sumber : KataData/Nada)