Jurnalindo.com, – Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan terkait kunjungan pesaingnya, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang melakukan blusukan ke Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara. Lebih lanjut, Ganjar juga menanggapi kontroversi terkait pendataan warga Cilincing oleh Babinsa TNI setelah kunjungan Prabowo.
Ganjar, yang datang sebagai Menhan, enggan memberikan komentar terperinci. “Enggak usah saya tanggapi, buat apa saya menanggapi orang lain,” ujar Ganjar kepada wartawan usai mengunjungi pabrik mainan CV Jaya Setia Plastik, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (2/1).
Sebelumnya, Prabowo Subianto melakukan blusukan ke Kampung Sawah, Cilincing, dan membagikan uang kepada warga setempat. Namun, kontroversi muncul ketika terungkap bahwa Babinsa TNI melakukan pendataan warga setelah kunjungan tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, seorang warga bernama Nining Yunani (67) memberikan informasi tentang kehadiran Prabowo. Nining menyebut bahwa sebelumnya ada dua orang yang membawa kamera dan menyatakan bahwa mereka akan melakukan syuting. Kemudian, ajudan Prabowo memberitahu bahwa Prabowo akan datang.
Nining mengaku kaget dan menceritakan bahwa anak-anak kecil di sekitar kawasan tersebut diberikan uang Rp 100.000 oleh ajudan Prabowo. Dia juga menyebut bahwa Babinsa meminta KTP dan KK untuk didata dan akan memberikan sesuatu.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, menjelaskan bahwa pengambilan KTP dan KK oleh Babinsa adalah untuk pendataan rumah yang akan dibedah oleh Kementerian Pertahanan RI. Bedah rumah ini akan dilakukan oleh Universitas Pertahanan sebagai bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Nugraha menegaskan bahwa tujuan dari pendataan tersebut adalah untuk mencegah masalah di kemudian hari. (Kumparan/Nada)