Jurnalindo.com, – Dalam menjalankan pemerintahan, pemilihan menteri menjadi salah satu tahap yang sangat penting. Namun, belakangan ini, jumlah calon menteri yang beredar untuk kabinet Prabowo-Gibran menuai sorotan.
Awalnya, beredar kabar bahwa kabinet tersebut akan memiliki 40 menteri, yang dinilai sebagai langkah pemborosan dan penuh dengan aroma politik. Namun, kini, daftar calon menteri yang beredar mencapai angka 61, yang menambah kompleksitas dan ketidakpastian.
Terkait isu tersebut, Gerindra memberikan respons yang sangat hati-hati. Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut hal tersebut sebagai aspirasi belaka. Menurutnya, beredar banyak daftar nama menteri adalah bagian dari dinamika politik dan mungkin merupakan usulan dari luar.
Dasco menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak ada pembicaraan resmi mengenai formasi kabinet yang telah ditetapkan.
Daftar nama calon menteri yang beredar mencakup berbagai posisi strategis, mulai dari Menteri Koordinator hingga kepala lembaga non-kementerian. Namun, belum ada kepastian mengenai keabsahan daftar tersebut karena pihak Prabowo-Gibran belum memberikan konfirmasi resmi.
Penambahan jumlah menteri di dalam kabinet dinilai oleh banyak pihak sebagai langkah yang membawa implikasi negatif. Kritik datang dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik dan pakar hukum tata negara. Mereka menyoroti kemungkinan pemborosan uang negara dan kompleksitas dalam proses pembentukan dan pengaturan kementerian yang baru. (Sumber : Tribunkaltim/Nada)