Jurnalindo.com, – Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, menyatakan optimisme terkait kemungkinan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla atau JK. Pertemuan kedua tokoh tersebut disebut-sebut akan terjadi setelah pemilu digelar.
“Pasti terjadi lah (pertemuan Megawati-JK),” ungkap Adian di Gedung TKRPP, Jakarta, Jumat (23/2).
Meskipun begitu, Adian enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait kapan pertemuan itu akan dilaksanakan. Ia menyatakan bahwa pihaknya baru mengetahui kabar mengenai rencana pertemuan tersebut. “Kita dengar saja, kita ikuti,” tambahnya.
Saati ini, Megawati berada di barisan partai politik pengusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Ada empat partai politik yang menjadi pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP, Partai Persatuan Pembangunan, Perindo, dan Hanura.
Sementara itu, Jusuf Kalla mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Pasangan nomor urut 1 tersebut diusung oleh Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Rencana pertemuan antara Megawati dan JK muncul setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Istana Negara pada Minggu (18/2). Pertemuan ini menimbulkan berbagai asumsi terkait kemungkinan NasDem akan bergabung dalam pemerintahan ke depan.
Perolehan Suara Berdasarkan Hasil Real Count KPU
Berdasarkan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Jumat, pukul 23.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara sebesar 58,89 persen. Di urutan kedua terdapat pasangan Anies-Muhaimin dengan persentase 24,06 persen, dan di urutan ketiga adalah pasangan Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara sebesar 17,05 persen.
Hasil tersebut menjadi acuan bagi pergerakan politik pasca pemilu, di mana pertemuan antara tokoh-tokoh politik utama seperti Megawati dan JK dapat memiliki implikasi signifikan terhadap dinamika politik ke depan. (Setia/KataData)
