Tragis, Bocah Kelas 3 SD Tewas Usai Diroyok Kakak Kelasnya

Jurnalindo.com – Seorang bocah di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, tewas akibat dikeroyok 3 kakak kelasnya. Dia meninggal dunia pada Sabtu (20/5/2023) pagi.

Menurut HY (52), kakek korban, peristiwa diduga pengeroyokan tersebut terjadi selama dua hari pada 15-16 Mei 2023 di sekolah tempat korban serta pelaku menuntut ilmu.

Korban yang merupakan siswa kelas 3 SD itu, awalnya mengeluh sakit kepada orang tuanya pada Senin (15/5/2023).

Baca Juga: Tips Jitu Menata Rambut agar Terlihat Cantik Sesuai Kebutuhan

“Kalau dari pihak keluarga kan kita enggak tahu korban penganiayaan. Kita keluarga nyangka itu istilahnya penyakit saja,” kata HY.

Kepada sang dokter, korban mengakui jika ia dianiaya oleh empat orang siswa. HY mengatakan, empat siswa itu ada yang duduk di bangku kelas V SD, kelas IV SD dan kelas II SD.

“Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat kamar mandi, hari kedua di kamar mandi ya,” sambung HY.

Berdasarkan keterangan dokter kepada keluarga, korban mengalami luka parah di bagian dada, punggung, kepala dan rahang.Ia mengalami pendarahan dari mulut. Korban sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari sebelum meninggal.

Pihak keluarga korban meminta pertanggungjawaban dari sekolah dan keluarga terduga pelaku.

“Kalau untuk keluarga yang penting gini aja, minta dituntaskan pelaku siapa yang sebenarnya dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya pelaku dan tanggung jawab sekolah,” kata HY (52), kakek korban, Ahad (21/5/2023).

Baca Juga: Tips Tetap Sehat dan Cantik untuk Anak Pegunungan

Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi menambahkan, kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan siswa SD tersebut masih dalam penyelidikan. Dia menuturkan baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.

“Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak terkait atau yang terlibat. Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan), sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita. Hanya kita mendapatkan informasi dan langsung ke tempat korban,” kata Dedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *