Kilas Balik Sejarah May Day, Hari Buruh Internasional di Peringati 1 Mei

JurnalIndo.com – Jakarta, 01/05 – 1 Mei dikenal sebagai Hari Buruh Internasional, juga dikenal sebagai May Day. Karyawan di berbagai negara mengingat momen ini. Biasanya, buruh mengorganisir aksi massa untuk menuntut pemenuhan hak-hak mereka.

Apa itu Kisah Kelahiran Hari Buruh? Dikutip dari laman Marxis, Senin (1 Mei 2023), awal 1 Mei tak lepas dari perjuangan kaum buruh mempersingkat hari kerja, yang merupakan tuntutan utama kelas buruh.

Perjuangan ini kembali hampir ke awal sistem pabrik Amerika. Tuntutan untuk upah yang lebih tinggi juga merupakan alasan paling umum untuk pemogokan awal di Amerika Serikat, bersama dengan harapan untuk jam kerja yang lebih pendek dan lebih manusiawi serta hak untuk berorganisasi.

Baca Juga: Sejarah Hari Buruh Internasional, 1 Mei Jadi Pengingat Sejarah May Day, Berikut Penjelasanya

Sejak awal 1800-an, para pekerja di Amerika Serikat mengeluh tentang bekerja “dari matahari terbit hingga terbenam” (sekitar 14 hingga 18 jam sehari). Ketika eksploitasi meningkat, para pekerja menuntut para majikan dan pemerintah.

Periode 1820 hingga 1830 penuh dengan pemogokan sehubungan dengan pengajuan gugatan. Persatuan Mekanik Philadelphia dianggap sebagai serikat pertama di dunia yang dibentuk pada tahun 1827 setelah pemogokan oleh pekerja konstruksi Philadelphia.

Namun, pemogokan pertama di kelas pekerja Amerika dilakukan oleh Cordwainers pada tahun 1806. Pemogokan tersebut kemudian membawa perjuangan untuk waktu yang lebih singkat ke dalam agenda kolektif kelas pekerja Amerika.

Baca Juga: Kalian Harus Tahu, Inilah 7 Tuntutan Hari Buruh 2023, May Day

Pada tanggal 5 September 1882, Parade Hari Buruh pertama berlangsung di New York, AS. Hingga 20.000 orang berdemonstrasi dengan spanduk bertuliskan “8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam hiling”. Di tahun-tahun berikutnya, ide ini menyebar ke setiap negara bagian di Amerika Serikat.

Dilanjutkan dari Kongres Internasional Pertama pada September 1866 di Jenewa, Swiss, yang menuntut pengurangan jam kerja menjadi delapan jam sehari. Pada tahun yang sama, upaya ini juga dilakukan oleh National Labour Union di Amerika Serikat.

Akibatnya, Konfederasi Serikat Buruh Terorganisir dalam Kongresnya tahun 1886 mendeklarasikan May Day sebagai Hari Perjuangan Kelas Buruh Sedunia.

Bersamaan dengan delapan jam sehari, Hari Berkabung Nasional menyerukan semangat baru untuk perjuangan kelas pekerja.

Itu tidak berakhir di sana. Pada tanggal 1 Mei 1886, pemogokan besar-besaran selama empat hari mulai melibatkan sekitar 400.000 pekerja di seluruh Amerika Serikat.

Kekacauan merajalela, dan polisi AS dilaporkan menembak ratusan orang. Para pemimpin gerakan ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Insiden itu menyebabkan pertemuan Kongres Sosialis Dunia Juli 1889 di Paris, Prancis. Kongres mendeklarasikan peristiwa di Amerika Serikat pada 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia.

Keputusan kongres tersebut juga disambut hangat oleh berbagai negara. Sejak tahun 1890, May Day yang dikenal dengan May Day diperingati di berbagai negara untuk memperingati para pekerja. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *