BMKG Deteksi Sesar Kendeng di Batang Berpotensi Gempa

Jurnalindo.comBATANG, – BPBD Kabupaten Batang, melalui kabid pencegahan dan kesigapan, Suryanto secaya mengejutkan menyatakan bahwa patahan yang telah ditemukan di wilayah Gringsing tersebut termasuk patahan Kendeng Weleri.

Adapun Peta patahan itu di ketahui telah dirilis oleh BMKG kira-kira tahun 2018, saat dilakukannya kajian pembangunan sensor gempa bumi yang diperkirakan berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing.

“Patahan di Batang itu panjangnya kurang lebih 19 kilometer. Sesar itu melalui tiga kecamatan. Seperti Desa Lebo, Krengseng, Sawangan, Sidorejo, dan Desa Ketanggan yang masuk wilayah Kecamatan Gringsing. Kemudian Desa Kedawung masuk Kecamatan Banyuputih, lalu Desa Kuripan dan Gondang masuk Kecamatan Subah,” katanya.

Baca Juga: Korban Wahyu Kenzo Terus Meningkat, Capai 745 Orang Lebih

Dengan telah diketahuinya peta patahan ini, maka upaya yang dilakukan oleh BPBD Batang telah melakukan komunikasi dengan sejumlah desa yang berada di jalur patahan tersebut.

“Dalam sosialisasi kita meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena potensi gempa yang ada belum dapat diperkirakan. Karena di tiga tahun ini belum ada aktivitas kegempaan dari alat deteksi gempa melalui monitor Early Warning System (EWS) yang ada di BPBD Batang,” ungkapnya.

Dilansir dari Ayosemarang.com, Heri Susanto Wibowo, mengatakan, di Jawa Tengah teridentifikasi sekitar 13 patahan atau sesar. Namun, ada juga beberapa patahan-patahan yang belum teridentifikasi sampai sekarang, pihaknya pun akan terus memantau patahan-patahan yang belum teridentifikasi tersebut.

“Patahan yang sudah terdeteksi itu seperti sesar gendeng patahan Weleri. Beribis gendeng segmen Pemalang, kemudian Beribis gendeng segmen Tegal dan segmen Weleri, segmen Pekalongan juga ada. Tentunya masih ada juga sesar-sesar yang belum teridentifikasi,” ungkapnya.

Dari data identifikasi yang terjadi gempa atau aktivitas lainya, selama beberapa tahun terakhir ini belum ada gempa di wilayah Batang, kata Heri Susanto Wibowo.

“Kami memasang alat di jaringan pemantauan gempa bumi di daerah Gringsing. Untuk di Jawa Tengah, ada 22 titik untuk pemantauan sesar di darat. Di antaranya di Gringsing dan Paninggaran Kabupaten Pekalongan,” jelasnya.

 

“Patahan jika bergeser ya tentunya semuanya berbahaya. Tetapi patahan di Gringsing tidak terlalu besar karena di Jawa Tengah ada yang terpendek sekitar 14 km, kemudian yang terpanjang 69 km,” ungkapnya.

Baca Juga: 9 Saksi Kasus Wahyu Kenzo di Periksa, Trading Palsu Merugikan Miliaran Rupiah

Adapun beberapa upayayang dilakukan untuk mencegah risiko yang akan terjadi, BMKG dan BPBD akan selalu sigap, dalam menghadapi gempa bumi yang akan terjadi. meskipun bencana tersebut belum bisa di pastikan kapan akan terjadi.

“Tentunya dengan mengetahui di daerah terutama di utara Jawa juga terdapat sesar aktif. Kita harus mempersiapkan diri dan masyarakat tidak boleh panik. Dengan mengetahui itu kita mulai mempersiapkan diri. Upaya yang dilakukan seperti bangunan tahan gempa, apa yang harus dilakukan saat sebelum dan sesudah gempa, serta menyiapkan jalur-jalur evakuasi apabila terjadi gempa yang merusak. Intinya dengan mengetahui masyarakat tidak perlu panik. Sebagai mitigasi bencana, BMKG juga ada kegiatan sekolah lapangan gempa bumi, BMKG go to school,” tukasnya.

(Slmn/Ayosemarang.com)

Sumber: Ayosemarang.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *