Tips untuk Mengatasi Anak yang Tantrum (Rewel)

jurnalindo.com – Masa anak-anak ialah salah satu masa di mana seorang anak bebas melakukan apa saja. termasuk memilih dan mengambil sesuatu. Meski bisa disebut bebas, tentu saja harus tetap berada dalam pengawasan orang tua. Pasalnya, seorang anak belum mengerti mana yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Bahkan, tidak jarang selama masa tumbuh kembangnya, anak akan lebih cenderung meluapkan emosi, keras kepala, dan penasaran terhadap banyak hal. Kondisi seperti ini yang kemudian membuat anak lebih mudah menangis dan mengeluarkan emosinya secara tidak terkontrol atau lebih kita kenal sebagai tantrum. Nah bagi para orang tua sekalian, mungkin akan merasa panik saat anak tantrum. Anak bisa menendang, menangis, bahkan sampai berteriak – teriak sehingga membuat orang yang berada di sekitar menjadi tidak nyaman. Dilansir dari kompas.com, Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Pediatri Sosial RS Pondok Indah dr. Catharine Mayung Sambo Sp. A (K) mengatakan “ciri tantrum pada anak bermacam-macam. Beberapa di antaranya menangis, menjerit/berteriak-teriak, “mogok” tidak mau bergerak, kaku, lemas, memukul, menendang, berguling-guling, melempar benda-benda, menahan napas, mendorong, ataupun menggigit” “Penyebab paling umum tantrum pada anak biasanya terkait dengan hal-hal fisiologis, misalnya kelelahan, lapar, atau sedang sakit,” lanjutnya. Lalu bagaimana cara orang tua ketika menemui anak kita yang sedang tantrum, berikut solusinya:

Memberi Pelukan

Setidaknya ketika orang tua melihat anak sedang mengamuk, berteriak atau menyakiti dirinya sendiri, maka berikanlah pelukan kepadaya. Meskipun anak akan cenderung menolak pelukan tersebut, setidaknya anak akan perlahan tahu bahwa orang tuanya memiliki belas kasih bagaimanapun kondisi sang anak.

Tetap Tenang

Saat anak sedang tantrum, orang tua harus tetap tenang tidak boleh panik apalagi membalas berteriak. Teriakan pada anak hanya akan membuatnya trauma, dan akan butuh waktu yang lama untuk dihilangkan. Yang harus dilakukan adalah mencoba untuk tetap tenang, dan harus bisa menganggap bahwa anak tantrum adalah hal yang pasti.

Mencari Tahu Penyebab Tantrum

Keinginan anak yang tidak terpenuhi, rasa lelah dan mengantuk termasuk dalam hal yang banyak terjadi saat anak mulai tantrum. Merasa bosan akan sekitar juga dapat membuat mood anak buruk. Nah bagi parang orang tua, ada baiknya mencari tahu sebab mengapa anak tantrum. Agar bisa menemukan solusi yang tepat nantinya.

Berikan Sounding Secara Perlahan

Saat anak tantrum, berikan sounding berisi nasehat-nasehat secara berkala. Contohnya mengatakan jika sikap seperti itu tidak baik untuk dilakukan dan dapat merugikan dirinya sendiri. Sounding tidak harus dekat dengan telinga yang penting anak mendengar. Jangan lupa jika tidak boleh dengan cara membentak dan nada yang keras apalagi sampai memukul. Beberapa solusi di atas, sangat boleh dicoba oleh para orang tua saat seorang anak mulai melakukan tantrum. Namun tantrum yang berlebihan dan sering dilakukan juga tidak baik untuk kesehatan anak. Konsultasikan ke dokter anak terdekat jika dirasa tantrum anak berlebihan ya bun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *