Penulis: Alunan Senja
“Orang-orang yang beriman hati mereka tenang dengan mengingat Allah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati akan merasa tenang” ( Ar-Ra’du,28)
Belakangan ini fenomena covid mulai kembali menghawatirkan, jumlah varian yang bertambah serta melonjaknya kembali kasus aktif di beberapa daerah. Hal ini menjadi kewaspadaan kita supaya tetap bisa beraktifisas normal.
Namun perlu diketahui bahwa kekhawatiran yang berlebih malah justru membuat kita tidak fokus dan gelisah yang berakibat menurunya tingkat imunitas kita, tahu sendirikan apa resikonya?
Maka perlu bagi kita untuk menstabilkan diri supaya tetap tenang, senang kembali ditengah pandemi ini.
Dilansir dari akun instagram Hubabah Halimah Alaydrus kunci tenang dan tetap senang tidak bisa diraih dengan kekayaan serta kecantikan/ketampanan, apalagi ketenaran. Banyak yang punya uang namun ia ternyata gelisah, banyak yang rupawan namun ia juga tak tenang tak senang. Banyak yang punya popularitas namun berakhir bunuh diri.
Lalu seperti apa sejatinya ketenangan itu?
Ketenangan itu diatas kesenangan, perkara hati merasa senang belum tentu itu juga membawa ketenangan. Senang saja tidak cukup, hati kita butuh untuk merasa aman, merasa damai tidak khawatir apapun berlebihan. Dalam hal ini Allah telah memberikan solusi, yakni Ingat.
Ingat kepada Allah, tidak akan ada penawar apapun saat hati kita butuh untuk dibungkus, diselimuti dari segala bentuk hiruk piruk dunia seisinya. Maka Allah tawarkan keindahan yang membawa kita menjemput ketenangan abadi. Berdzikir…., Berdzikir bisa dengan istigfar, sholat, solawat berkumpul dengan orang Alim, berbuat baik dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Beliau Hubaba Halimah Alaydrus mengatakan ” sayangi hatimu, jangan biarkan dendam dan kebencian mengitorinya. Lebih baik kau penuhi hatimu dengan cinta pada Allah, Rasul dan hamba-hambanya. Tiap kali kebencian meracunimu katakanlah hati…hati..hati…jangan sampai kebencianmu kebada seorang hamba menghalangi keridhoan pemiliknya”
Ketika kita sedang berada di situasi sulit terkadang tidak nyaman untuk membahas apa yang kita rasakan kepada orang lain secara terang- terangan bahkan suami sekalipun. Bukan karna apa-apa namun, kadang sedetail apapun kita bercerita tetap saja mereka tidak bisa merasakan sama persis seperti yang kita rasakan. Memang letak ternyamanseorang hamba dalam beradu adalah Pemiliknya.
Lebih lanjut Beliau berpesan bahwa ” Menghadapi kesulitan jangan sendiri, sulit. Hadirkan Allah dalam hati. Dia akan membuatmu kuat”