Jurnalindo.com, JAKARTA, 24/11 – Senior President Gaikindo Jongkie Sugiarto optimistis target pemerintah untuk melistriki industri otomotif dengan memproduksi 1 juta unit kendaraan listrik pada 2035 akan tercapai.
“Kenapa tidak? Yang penting produknya ada dan harga terjangkau,” kata Jongkie Sugiarto di Jakarta pada Rabu malam (23/11).
Namun, ada hal yang harus dipahami produsen mobil di Indonesia. Dengan tingkat pendapatan per kapita yang relatif rendah, yaitu $4.300 per kapita, produsen seharusnya dapat membuat harga yang relatif masuk akal.
Tak hanya itu, agar kendaraan listrik bisa berkembang di pasar dalam negeri, produsen otomotif juga diharapkan mampu memenuhi keinginan dan tren yang berlaku di Indonesia.
“Yang laris itu kan kendaraan dengan dimensi besar, lima pintu dan juga tujuh baris. Kalau ada yang bisa memproduksi itu dengan harga terjangkau sudah pasti laris,” ucap dia.
Baca Juga: PUBG Mobile, intip tampilan dan item baru Messi
Hingga saat ini, pasar otomotif di Indonesia memang banyak didominasi oleh kendaraan-kendaraan segmen Multi Purpose vehicle (MPV) yang memiliki kapasitas tujuh penumpang dengan lima pintu dan juga segmen Low Cost Green Car (LCGC).
“Dari 960 ribu unit itu, 40 persen di tipe 4×2 MPV (400 ribu) 22 persen itu di segmen LCGC KBH 2. Dari dua model itu saja sudah dominasi 60 persen yang berarti 600 ribu. Nah, sekarang ada ga mobil listrik, yang harganya 300 jutaan dengan spesifikasi seperti itu,” tegas dia.
Untuk memasuki dunia elektrifikasi, Gaikindo menyambut baik pabrikan yang menawarkan “jembatan” kepada masyarakat dengan menawarkan kendaraan berteknologi hybrid.
“Hybrid itu satu lompatan dulu untuk ke listrik, dengan menggunakan hybrid itu kan juga banyak keuntungannya. Mulai dari biaya perawatan yang rendah, penggunaan konsumsi BBM yang juga murah dan tentunya polusi juga akan rendah. jadi, menurut saya, 1 juta bukan tidak mungkin nanti pada waktunya itu” tutup dia. (Slmn/Antara)
