Bahaya Kuteks Jika Terlalu Sering Dipakai

Jurnalindo.com – Sejumlah teori mengatakan ada kaitan antara bahan kimia yang digunakan pada kuteks dengan beberapa gangguan kesehatan.

Sebuah penelitian mengatakan jika produk perawatan kuku atau kuteks mengandung racun dan bahan-bahan berpotensi bahaya, yaitu toulena, formaldehida (formalin), dan dibutil phthalate yang dikenal sebagai toxic trio.

Paparan terhadap bahan-bahan kimia itu bisa merusak sistem syaraf, hormon dan dikaitkan dengan penyakit degeneratif, di antaranya kanker dan gangguan kesuburan.

Baca Juga: Kebaya Diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan untuk menghasilkan hasil yang halus pada kuku dan menjaga pigmen -warna- terpisah di dalam botol.

Namun bahan itu bisa mempengaruhi pusat sistem syaraf dan menyebabkan bahaya reproduksi. Bahan kimia itu biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin.

Formaldehida, karsinogen yang terkenal, digunakan sebagai agen pengeras kuku dan disinfektan untuk alat-alat perawatan kuku.

Paparan terhadap dibutil phthalate yang ditambahkan pada kuteks dapat menampilkan fleksibilitas dan dikaitkan pada masalah kesuburan.

Baca Juga: Gempa Garut M 6,4 tidak berpotensi tsunami

Para pekerja salon kecantikan kuku membayar dengan harga sangat mahal dalam bentuk kesehatan mereka.

Paparan terhadap produk perawatan kuku dengan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan sejumlah efek eksehatan, mulai dari iritasi kulit, cidera mata, dan reaksi alergi.

Mereka juga mempunyai masalah berpikir dan ingatan, simptom syaraf, mual, masalah pernafasan, kanker, dan kontraksi otot yang tidak terkontrol sampai gangguan reproduksi dan proses perkembangan.

Sejumlah riset, termasuk Institut Pencegahan Kanker Californi telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada para pekerja tersebut.

Baca Juga: Laskar Sembada tunduk atas Bhayangkara FC 3-1 di lanjutan Liga 1 Indonesia

Gejala akut itu antara lain meliputi sakit kepala, masalah pernafasan, dan iritasi kulit, umumnya diasosiasikan dengan terlalu banyak paparan pada zat pelarut yang digunakan pada produk-produk tersebut.

Penelitian juga menunjukan bahwa bekerja di salon berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, termasuk kelahiran spontan, kelahiran prematur dan bayi yang lebih kecil juga termasuk komplikasi kehamilan.

 

(Nawa/ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *