Jurnalindo.com, Jakarta, 03/12 – Gejala sistem imun anak lemah dapat diketahui misalnya, anak lemas, tidak aktif dan ini perlu dicurigai apakah ada kelainan atau kekurangan imunitas pada anak ini, menurut Medical Departement Kalbe, dr. Josephine Herwita Atepela.
“Ini karena pada anak-anak terutama balita harus selalu aktif kecuali saat tidur. Maksimal satu jam saja dia tidak aktif, sisanya dia harus terus beraktivitas,” kata dia seperti disiarkan keterangan tertulisnya, Jumat (2/12).
Josephine mengatakan bahwa anak-anak akan terpapar berbagai patogen, seperti virus, bakteri, dan jamur, serta mempelajari dan melawan patogen tersebut. Selain melawan, patogen juga dapat mempengaruhi alergi dan ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Prediksi dan Head to head jelang pertandingan Belanda vs Amerika serikat
Sistem imun itu sendiri mempengaruhi tumbuh kembang anak terhadap kecerdasan atau IQ anak. Karena saat daya tahan tubuh anak lemah, anak mudah sakit, kemudian terjadi malnutrisi atau gangguan makan.
Gizi buruk tidak selalu identik dengan anak kurus, tapi juga pada anak yang kelebihan berat badan atau obesitas. Dalam hal ini, terlalu kurus, terlalu kurus, atau terlalu gemuk mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan mereka.
Dia mengatakan, anak harus mengonsumsi nutrisi dengan gizi seimbang. Di sisi lain, orangtua perlu menjaga pencernaan anak, karena ini merupakan tempat untuk memproduksi sel-sel imun. Pencernaan yang tidak sehat membuat makanan maupun vitamin yang dikonsumsi anak menjadi tidak bisa terserap oleh tubuh atau terbuang.
Baca Juga: Babak 16 besar Piala Dunia, Skenario mematikan kedua Tim Belanda vs Amerika Serikat
“Gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak ialah sembelit dan diare. Namun kadang-kadang, pada anak yang lebih kecil bisa terjadi nyeri perut fungsional atau nyeri yang tidak diketahui sebabnya. Atau bisa juga terjadi GERD, asam lambungnya terlalu tinggi sehingga bisa naik ke kerongkongan,” papar Josephine.
Berkaitan dengan melemahnya imunitas bayi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi ibu saat hamil. Ketika seorang wanita hamil, kekebalan diturunkan ke bayinya, sehingga penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk meningkatkan kesehatan pencernaannya agar probiotik atau bakteri baik dalam tubuhnya cukup.
Selain itu, kekebalan terhadap alergi juga bisa diturunkan dari orang tua. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan probiotik sejak dini, bahkan sejak bayi dalam kandungan.
“Probiotik bisa didapatkan dari makanan atau minuman, seperti tempe, kimchi, yoghurt,” kata Product Manager Pediatric Kalbe, apt. Brigita Puspita., S. Farm.
Dia menambahkan, bagi anak yang kadang sulit makan, dapat diberikan suplementasi probiotik yakni bakteri baik yang hidup sampai di usus, sehingga efektif memberikan manfaat untuk pencernaannya. (Slmn/Antara)