jurnalindo.com – Komponen membangun rumah tidak lepas dari material bata merah . Bata merah dipakai sebagai bahan baku untuk pembuatan dinding bangunan. Bata merah biasanya disebut juga sebagai batu bata. Bata sendiri umumnya memiliki dua jenis yakni bata merah dan bata putih.
Dalam membangun hunian, Anda kerap dibingungkan akan membangun rumah menggunakan bahan baku bata merah atau bata putih. Hal ini dikarenakan banyaknya tawaran kedua jenis bata tersebut dengan berbagai kualitasnya masing-masing.
Sekarang ini kebanyakan masyarakat Indonesia memilih bata merah untuk bahan dasar pembangunan dinding rumahnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, peminat bata putih juga semakin banyak. Kondisi ini lantas memunculkan persaingan yang cukup sengit antar kedua bahan baku bangunan tersebut.
Namun, Anda pasti bingung membedakan mana sih bata yang bagus dan awet untuk membangun rumah? Apakah bata merah atau bata putih. Mari mencari tahu kebenaranya yuk.
Bata merah
Merupakan bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat atau biasa dikenal dengan lemah lempung. Teknik pembuatannya yaitu dengan mencetak tanah dengan bentuk persegi panjang, lalu membakarnya sehingga strukturnya berubah menjadi kuat. Selain dikerjakan secara tradisional, pembuatan bata merah juga bisa dilakukan secara modern juga lho.
Umumnya, bata merah memiliki dimensi yakni panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, dan tebal 3-5 cm. Sedangkan kuat tekan dari material ini adalah 2,5-25 N/mm2 ketahanan terhadap api hingga mencapai 2 jam. Tebal yang dibutuhkan dalam pasangan bata merah sekitar 2-3 cm serta jumlah per luasannya (1 m2) berkisar antara 70-72 buah.
Kelebihan bata merah yaitu
Harga murah
Mempu menahan panas
Metode pemasangan simpel
Mudah diangkut dan juga disusun
Namun kualitas bata merah ini kurang seragam. Bata merah juga tergolong konduktor yang cukup baik sehingga gampang menyerap panas ataupun dingin. Waktu yang dibutuhkan untuk memasangnya pun cukup lama mengingat kita harus menyusun bata-bata merah yang notabene dimensinya lumayan mungil. Selain itu, risiko timbulnya keretakan pada plesteran dinding bata merah juga lebih tinggi.
Bata putih
Bahan baku dalam pembuatan bata putih tidaklah sama dengan bata merah. Bata putih menggunakan bahan dasar kapur, semen dan pasir. Selain itu bata putih memiliki keunggulan berikut:
Berbentuk presisi
Sangat kuat
Tahan api
Relatif awet
Selain itu bata putih juga dikenal pula mempunyai permukaan dengan tingkat kerataan yang baik, bobotnya pun ringan, dan halus. Oleh karena itu, pemakaian bata putih akan mengurangi beban struktur dari suatu rumah secara signifikan, mempercepat pelaksanaan pembangunan, dan meminimalisir sisa material.
Struktur bata putih biasanya memiliki panjang 30-60 cm, tinggi 20-40 cm, dan tebal 7-20 cm. Kuat tekan yang dimilikinya bahkan mencapai lebih dari 4,0 N/mm2 dengan ketahanan terhadap api sampai 4 jam. Pada penerapannya, pemasangan batu putih biasanya menggunakan spesi dengan ketebalan sekitar 3 mm hingga 1 cm sehingga untuk membentuk luasan per meter diperlukan sebanyak 22-26 buah bata putih.
Selain itu, kelebihan dari bata putih yaitu bersifat kedap air dan tidak berisiko terkena rembesan. Pemasangannya juga lebih cepat dan rapi serta tidak membutuhkan spesi yang tebal. Di samping itu, bata putih juga merupakan material yang tahan terhadap gempa, dan suara bising.
Sebaliknya kekurangan dari bata putih yakni bandrol harganya di pasaran lumayan mahal.