Mendapatkan Cinta yang Begitu Indah dari-Nya

jurnalindo.com – “Demi Allah, tiada yang patut diibadahi dengan benar kecuali Allah. Allah mencintai kita tatkala kita diberi kenikmatan bisa mengenal Allah. Allah muliakan kita tatkala kita bisa bersimpuh dihadapan-Nya, Allah cinta kita. Allah mengizinkan kita untuk bisa bersujud di hadapanya. Maka kalau kamu tahu bahwa Allah mencintaimu, tidak kah kamu ingin membalas cinta Allah dengan cintamu?

Seharusnya rasa cinta kepada Allah itu telah membuncah di dalam hatimu, lantas jika rasa cinta Allah ini sudah memenuhi hatimu, maka rasa cinta Allah inilah yang akan mengusir kegelapan dalam hatimu”.

Syeikh Said Ramadhan Al-buthi

Berangkat dari kutipan dakwah Syekh Ramadhan Al-buthi di atas, tentu kita dapat merasakan bahwa sesak sekali dada kita ini, seakan tidak mampu menerima cinta dari Allah. Hingga akhirnya kita akan bertanya, siapa kita ini, hamba yang teramat lalai, jiwa yang terperangkap dalam jaring nafsu. Raga yang didiami maksiat yang seakan abadi.

Lalu apakah masih pantas kita disebut hambanya Allah? Apalagi sampai dicintai olehNya? Sungguh ingin sekali terurai air mata ini kala beberapa kali menyimak, meresapi bahkan sekedar mendengar sayup-sayup potongan dakwah di atas. Hancur luluh segala bentuk keangkuhan, sesak sekali. Tidak tahu seperti apa persisnya, namun begitu campur aduk sekali.

Teman-teman, definisi cinta yang selama ini kita pahami, yang terlihat serius sekali kala lawan jenis mengutarakanya untuk mendekati diri kita waktu itu, sungguh itu sebenarnya tidak ada apa-apanya.

Cinta Allah kepada kita yang seorang hambanya itu tidak terdefinisikan. Bagaimana mau mendefinisi, jika definisi itu juga merupakan bagian dari cintanNya, kasih sayang serta belas kasihNya.

Ya kita ini dicintai Allah, maka sambutlah cinta itu dengan segala kehangatan dan penuh senyuman. Di antara salah satu caranya yaitu dengan menanamkan dalam hati bahwa Allah selalu membersamai langkah kita di mana pun dan kapan pun. Juga dapat dimulai dengan menanamkan cinta kepada Kekasih- kekasihNya, yaitu para Nabi, para Rasul serta Auliya’ Allah.

” Allah memiliki para kekasih, jika mereka menginjakan kaki disuatu tempat maka kebahagiaan juga akan menempati tempat itu. Setiap tanah yang mereka pijak akan menjadi hidup, karena mereka bagaikan tetesan hujan yang menyuburkan tanah-tanah dimuka bumi ini” dikutip dari buku Catatan Dari Tarim Oleh Lora Ismail Alkholilie.

Cinta adalah Engkau Ya Allah

Cinta adalah Namamu

Cinta juga MilikMu

Cinta adalah Engkau

Sekali lagi

Aku Hambamu

Maka cobalah aku

Terserah Engkau

Kekasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *