Lima hal dalam mencapai resolusi Tahun Baru untuk pasien penyakit kronis

JurnalIndo.comJakarta, 01/02  – Bagi sebagian orang yang resolusi tahun barunya terkait kesehatan seperti berolahraga atau mengubah pola makan terkadang mengalami masalah.

Hal ini juga bisa dialami oleh orang dengan penyakit kronis dan disabilitas, misalnya karena tidak memiliki waktu atau tenaga untuk mengubah gaya hidup, apalagi mengurus diri sendiri sudah menjadi pekerjaan penuh waktu.

Namun, ada langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk mewujudkan resolusi Tahun Baru mereka. Berikut adalah beberapa yang telah dirilis baru-baru ini:

Baca Juga: Mengenal Oliebollen, Donat Jadul Belanda yang Identik dengan Perayaan Tahun Baru

Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Di tahun baru, orang mungkin mendengar lebih banyak tentang tujuan karir yang ingin dicapai orang. Hal ini dapat menyebabkan dia menjadi keras pada dirinya sendiri, terutama jika dia tiba-tiba mengalami gejala baru atau yang memburuk, yang bisa memakan waktu lama.

“Sangat sulit, terutama dengan penyakit kronis di masa dewasa, untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain,” kata Sneha Dave, salah satu pendiri dan CEO  kolitis ulserativa Patient Generation.

Menurutnya, seseorang memiliki jadwalnya sendiri, dan tidak ada yang membuat mereka merasa tersisih.

Sediakan waktu untuk makan siang
Salah satu solusi yang dapat membantu orang dengan penyakit kronis dan disabilitas untuk menjaga diri mereka sendiri adalah dengan mengingat makan siang. Makan siang bisa menjadi momen untuk menjauh dari pekerjaan dan memeriksa diri sendiri.

 

Tetapkan tujuan kesehatan yang realistis
Kehidupan setiap orang dengan penyakit kronis dan kecacatan dapat terlihat berbeda, sehingga tujuan kesehatan setiap orang berbeda. Mungkin bicarakan dengan dokter tentang mencoba pengobatan baru, atau ikuti kelas online untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menerapkan perawatan diri dalam hidup Anda.

“Jika kita melakukan segalanya dengan benar, dan tidak membiarkan rasa bersalah itu membatasi kemampuan kita untuk mencapai tujuan kita,” Eileen Davidson, advokat pasien rheumatoid arthritis.

Apabila suatu tujuan terlalu sulit pada saat ini, orang selalu dapat membuatnya menjadi sesuatu yang diselesaikan pada tahun 2024.

Singkirkan orang negatif dalam hidup
Mengelilingi diri dengan teman sebaya dan penyedia layanan kesehatan yang mendukung sangat membantu saat hidup dengan penyakit kronis atau disabilitas.

“Jika Anda memiliki dokter yang tidak percaya pada Anda, mungkin Anda akan menemukan waktu dan energi di tahun depan untuk menggantikannya dengan seseorang yang mendengarkan Anda dan memusatkan perhatian Anda,” kata Rebecca Cokley dari Ford Foundation’s US Disability Rights Program Officer.

Temukan teman
Berurusan dengan gejala yang membuat frustrasi bisa membuat seseorang merasa kesepian, apalagi di tengah protokol COVID-19. Salah satu cara mengatasinya adalah menjalin hubungan dengan orang lain yang hidup dengan penyakit kronis dan disabilitas.

“Salah satu hal yang paling kuat bagiku, yang tidak aku sadari sampai setelahnya, adalah dukungan teman (dengan kondisi serupa), temukan komunitas,” kata Dave.

Dukungan dapat ditemukan di banyak tempat berbeda, termasuk dari sekedar menemukan orang yang disukai di platform media sosial seperti Twitter atau Instagram.

(slmn/antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *