Kenali Gejala Depresi Pada Pria

jurnalindo.com – Seorang pria juga berpotensi mengalami depresi lho! Meskipun sebenarnya seorang wanita lebih banyak mengalaminya.

Beberapa faktor mendasari terjadinya gangguan depresi, meskipun terjadang seorang pria cenderung cuek, abai dan gengsi jika menceritakan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, tak terkecuali seorang suami.

Depresi merupakan kondisi serius yang mempengaruhi cara seseorang dalam berpikir, merasakan dan bertindak.

Beberapa kesulitan mungkin dialami seperti pengaruh faktor sosial dan biologis yang membuatnya lebih sulit untuk memperhatikan dan mendiagnosis depresi pada pria.

Karena itu, para pria mungkin saja mengalami depresi namun dengan gejala yang berbeda dari wanita dan cenderung sulit untuk dikenali.

Gejala depresi pada pria dibagi menjadi tiga kategori, yakni:

Gejala depresi mental pada pria

Pada tahap ini seorang pria akan merasa terganggu cara berpikir, memproses informasi dan perilaku serta emosinya.

Gejala yang paling umum terjadi meliputi ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, masalah memori, pola pikir obsesif-kompulsif, mencemaskan yang belum terjadi, masalah tidur, biasanya sulit tidur atau tetap tertidur serta pikiran untuk bunuh diri.

Gejala depresi fisik pada pria

Meski depresi dianggap sebagai gangguan kesehatan mental, hal itu juga dapat bermanifestasi dalam tubuh.

Faktanya justru banyak pria mengunjungi dokter untuk permasalahan fisik daripada masalah emosionanya.

Dalam hal ini, diantara tanda seorang pria sedang nengalami depresi fisik yaitu sesak dada, masalah pencernaan, diare, dan sembelit, masalah seksual, sakit kepala, masalah hormonal seperti testosteron rendah, rasa sakit, jantung berdebar kencang, atau jantung berdebar-debar serta penurunan berat badan.

Gejala depresi emosional pada pria

Selain depresi mental serta fisik, yang terahir adalah depresi emosional. Mungkin banyak yang mengaanggap bahwa depresi mental dan emosional adalah kondisi yang sama, namun tentu berbeda.

Gejala depresi emosional ini ditandai oleh agitasi, agresi, amarah, penarikan diri secara emosional dari teman, keluarga, dan rekan kerja, keputusasaan, kurangnya minat pada keluarga, komunitas, hobi, dan pekerjaan, kurangnya libido dan kegelisahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *