jurnalindo.com – Bagi semua orangtua, anak adalah anugerah Allah yang terlahir memiliki fitrah dan suci. Fitrah di sini ialah dalam keadaan membawa agama Islam, serta suci di sini ialah berarti suci dari segala dosa.
Sebagai orangtua, tentunya kita akan dihadapkan dengan beberapa pilihan ketika mendidik anak, Tentu saja pilihan yang diambil adalah pilihan yang terbaik menurut keyakinan orang tua si anak masing-masing. Dalam mendidik anak, usaha yang dilakukan haruslah secara berkesinambungan atau berkelanjutan.
Mendidik tidak hanya memberikan contoh saja, namun bisa menjadi contoh itu sendiri. Jika orang tua ingin anaknya pandai mengaji misalnya, maka orangtua harus terlebih dahulu memberikan contoh mengaji dengan proses berulang -ulang dalam aktifitas sehari-hariannya. Hal ini merupakan usaha mendidik yang dilakukan secara dzohiriyah.
Selain mendidik secara dzohir, adapula beberapa cara untuk menimpa kecerdasan spiritual anak melalui beberapa amaliyah, yaitu dengan menggundul rambut anak misalnya. Telah banyak kita temui, jika biasanya anak dari Gawagus (Gus) dan Nawaning (Ning) digundul rambut kepalanya saat masih balita.
Fenomena tersebut tentunya bukan tanpa alasan, namun telah dianjurkan sebelumnya. Mencukur gundul rambut bayi yang dimaksud yakni mencukur selama 40 hari rabu. Kembali kepercayaan mencukur rambut selama 40 hari Rabu diyakini bisa menjadikan seseorang alim Fiqh.
Disebutkan oleh Sayyid Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal di dalam kitab Busyral Karim
وخبر “من حلق رأسه أربعين مرة في أربعين أربعاء صار فقيهاً” لا أصل له، لكن عمل به وظهر صدقه
Hadist yang berbunyi: “ Barang siapa yang mencukur gundul rambutnya selama 40 Rabu, maka orang tersebut akan menjadi orang yang ahli fiqih“, itu tidak mempunyai asal, akan tetapi orang yang mau melakukanyya akan nampak kebenarannya” (Busyral Karim halaman 400)
Jadi, para orang tua jangan heran ya kalau ada sebagian orang tua memilih mencukur gundul rambut anak-anak mereka. Karena itu merupakan salah satu dari berbagai ikhtiar para orang tua dalam mendidik anaknya. Yang salah satu tujuannya supaya anak tersebut Alim bidang Fiqh. Gundul tapi pintar, gundul berkhasiat.
