Jurnalindo.com – Jakarta, 05/12 – Grup idola K-Pop BTS telah menjadi bahan perdebatan di Korea Selatan, apakah mereka harus menjalani wajib militer selama sekitar dua tahun.
Profesor Kajian Internasional Universitas Korea Andrew Kim menilai saat berdiskusi dengan jurnalis peserta Next Generation Indonesian Journalist on Korea, Senin, bahwa isu tersebut setidaknya harus dilihat dari dua perspektif.
Laki-laki berusia antara 18 hingga 35 tahun yang berbadan sehat di Negeri Ginseng harus menjalani wajib militer. Beberapa selebriti Korea Selatan yang mengikuti wajib militer dan kembali bekerja setelah masa itu, seperti personel Super Junior, SHINee, 2PM, dan BIGBANG.
Beberapa orang di Korea Selatan, termasuk para penggemarnya, percaya bahwa anggota BTS tidak perlu mengikuti wajib militer karena mereka bangga dengan bangsa dan negara. Korea Selatan memiliki pengecualian untuk wajib militer, yaitu ketika seseorang memiliki prestasi yang dapat dibanggakan oleh bangsa dan negara di kancah internasional.
Kim mencontohkan atlet yang meraih medali emas di olimpiade.
“Dari contoh itu, seseorang mendapatkan pengecualian jika memiliki pencapaian,” kata Kim.
Baca Juga: Personil BTS Kim Seok-jin akan memasuki unit militer bulan depan
Tapi, wajib militer bagi laki-laki warga negara Korea Selatan adalah “tugas mulia”, seperti dikatakan Kim.
“Terdapat kebijakan yang ketat untuk pengecualian,” kata Kim.
Tidak ada keraguan tentang popularitas BTS di luar negeri, namun dari sudut pandang ini, terutama di kalangan peserta program, pengecualian wajib militer untuk BTS tidak berlaku..
“Mereka yakin prestasi BTS adalah satu hal, namun, ini adalah sesuatu yang harus dilakukan laki-laki berbadan sehat Korea,” kata Kim.
Salah satu karyawan BTS, Kim Seok-jin alias Jin, diperkirakan akan mendaftar pada Desember 2022. Dia mengumumkan rencana untuk check-in selama konser BTS beberapa bulan lalu. (jurnalindo/salman)
