jurnalindo.com – Jerawat di punggung memang menjadi penyakit yang sangat memuakkan. Sebab, keberadaannya dipunggung akan sangat sulit untuk dilakukan penggarukan, terutama saat jerawat itu sudah mulai menua.
Hamper setiap orang yang tidak melakukan perawatan kulit akan terkena jerawat punggung ini. Apalagi kalau bagian punggung tidak sering dibersihkan, jerawat juga akan sering muncul.
Apabila jerawat digaruk menggnakan kuku jari, tentunya juga akan menyebabkan iritasi, kemudian bekas garukan akan menyebabkan bekas luka menjadi hitam dan tidak mengenakkan.
Karena itu, mengobati jerawat di punggung memang harus segara dilakukan, sebisa mungkin ketika bintil jerawat masih sangat kecil. Sehingga nantinya tidak akan menganggu aktivitas anda.
Obat jerawat punggung di apotek memang cukup beragam bahkan ada jenis topikal hingga oral. Namun tidak semuanya bisa dibeli bebas, sebab ada juga yang perlu resep dokter.
Khusus untuk kasus yang parah, tentu sangat disarankan ke dokter kulit spesialis kulit dan kelamin. Nantinya dokter akan meresepkan obat khusus sesuai kondisi jerawat.
Berikut ini adalah rekomendasi obat jerawat punggung yang terbukti ampuh.
1. Isotretinoin
Isotretinoin merupakan obat keras yang hanya boleh dibeli serta dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Jenis Isotretinoin ini termasuk obat oral yang diminum. Untuk manfaatnya yaitu mengatasi jerawat punggung dengan kondisi sudah parah.
Manfaat lain obat tersebut mampu mengontrol sebum kulit, menghambat sekaligus membunuh bakteri jerawat, hingga meredakan kemerahan. Dikarenakan obat ini keras maka tidak dapat dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, penderita penyakit ginjal, peradangan hati, gangguan penglihatan, serta gangguan darah pada urine.
2. Retinoid
Obat jerawat punggung di apotik selanjutnya retinoid yaitu obat derivasi vitamin A untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Fungsi utama retinoid adalah membasmi bakteri penyebab jerawat yang berpotensi menyumbat pori-pori kulit. Selain itu, retinoid juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati bekas jerawat supaya warnanya kembali normal.
Tersedia dalam bentuk krim atau gel, retinoid bisa memberi reaksi pada kulit tertentu termasuk kemerahan. Sementara ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak memakai retinoid.
Baca juga: Jangan Sembarangan Pakai Obat Penghilang Nyeri, Bisa Rusak Ginjal!
3. Antibiotik topikal
Antibiotik memang seringkali digunakan untuk mengobati masalah jerawat yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Meski sebagai obat topikal yaitu pemakaian luar, dosis antibiotik harus berdasarkan resep dokter. Hal ini penting diterapkan untuk menghindari resistensi antibiotik.
Secara manfaat hampir serupa dengan retinoid yaitu efektif meredakan kemerahan sekaligus membunuh bakteri penyebab jerawat.
Obat antibiotik topikal sebaiknya dipakai ketika kondisi kulit sedang bermasalah. Jika jerawat sudah mengempis maka harus segera dihentikan.