Ingin Lancar Rizki? Coba Baca Doa Ini Ketika Memasuki Rumah

jurnalindo.com – Dalam ajaran Islam, rezeki sama sekali tidak selalu berhubungan dengan materi. Ia murni sebagai nikmat dari Allah yang wajib disyukuri, baik berupa harta, sehat jasmani rohani, dapat berkumpul keluarga, dapa bersekolah dan lainya.

Hanya saja, beberapa orang masih memandang bahwa rezeki adalah tentang kekayaan dan uang yang melimpah, yang hal itu hanya bisa dirasakan oleh beberapa pihak saja.

Kita harus percaya serta yakin bahwa perihal rizki adalah janji Allah yang ditetapkan dalam Al-Qur’an bahwa semua makhluk yang ada di muka bumi sudah memiliki jaminan tentang rizki masing-masing.

Jadi tidak perlu terlalu khawatir atau fanatik terhadap cara pandang berlebihan. Karena sejatinya tempat Kita sebagai manusia hanya berusaha serta berdoa. Namun, dalam hidup ini ada beberapa target yang memang harus kita tetapkan untuk dapat diwujudkan. Hal ini dilakukan supaya langkah kita untuk berusaha tidak stagnan, namun dapat istiqomah dan berjalan lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Maka perlu adanya standar hidup yang kita petakan sendiri.

Kaitanya dengan Rizki, Nabi Muhammad SAW pernah didatangi oleh seorang lelaki yang mengeluhkan kemiskinanya. Hal ini diceritakan oleh Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid al-Alawi al-Husaini at-Tarimi, dalam salah satu kitab karyanya. Dalam kitabnya, Dijelaskan bahwa Nabi memberi doa yang dibaca ketika akan memasuki rumah.

Mengucapkan Salam dan Al-Ikhlas sebelum Masuk Rumah

Mendengar cerita kehidupan laki-laki tersebut, Nabi kemudian memberikan tips agar terhindar dari hidup dalam keadaan fakir miskin.

Nabi bersabda,

اِذَا دَخَلْتَ مَنْزِلَكَ فَسَلِّمْ، اِنْ كَانَ فِيْهِ أَحَدٌ، وَاِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ أَحَدٌ فَسَلِّمْ عَلَيَّ وَاقْرَأَ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) مَرَّةً وَاحِدَةً

Artinya, “Apabila engkau memasuki rumahmu maka (ucakanlah) salam jika di dalamnya ada satu orang, dan jika tidak ada seorang pun di dalamnya, maka (ucapkanlah) salam kepadaku (assalamu alaika ya Rasulallah) dan bacalah (qul huwa Allahu Ahad) satu kali.”

(Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid, al-Wasailusy Syafiyah fil Adzkarin Nafi’ah wal Auradil Jami’ah [cetakan pertama: 1405 H], halaman 471). Dikutip dari NU Online.com

Jadi, menurut kutipan hadist diatas dapat dimengerti bahawa saat kita akan memasuki rumah dan ada orang didalam maka bacalah salam. namun jika tidak ada orang,maka salamlah terhadap Baginda Nabi. Lalu bacalah surat Al ikhlas satu kali.

Membaca Shalawat

Suatu hari dikisahkan ada seorang laki laki hidup miskin sampai di usia senja bernama Imam al-Qasthalani. Suatu malam beliau bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, lalu imam al -qasthalani menceritakan kisah hidupnya kepada Nabi, mendengar itu Nabi mengatakan untuk membaca salawat berikut,

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهَبْ لَنَا مِنْ رِزْقِكَ الْحَلَالِ الطَّيِّبِ الْمُبَارَكِ ما تَصُوْنُ بِهِ وُجُوْهَنَا عَنِ التَّعَرُّضِ اِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ

Artinya, “Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad, dan berilah kepada kami dari rezeki-Mu yang halal, baik, diberkahi, yang dengan rezeki itu bisa menjaga wajah-wajah kami dari bergantung kepada seorang dari makhluk-Mu.”

Kita dapat memahami bahwa dalam ajaran Islam juga diajarkan tentang bagaimana menjadi orang-orang yang terhindar dari fakir miskin. Islam tidak pernah menutup mata dan membiarkan pemeluknya hidup dalam keadaan tidak berkecukupan. Hanya saja, tolok ukurnya memiliki beberapa cara; ada yang dengan bekerja dan berusaha, dan ada juga yang bekerja disertai menyerahkan sepenuhnya kepada sang mahakuasa, dibarengi dengan berdoa, membaca dzikir selawat serta lainya. Sebab sejatinya tidak ada hati yang kaya jika hati tidak merasa tenang, sumber ketenangan yang haqiqi adalah mengingat Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *