Jurnalindo.com, Jakarta – Menteri BUMN Eric Thohir mengatakan film dan musik sama pentingnya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
kata Eric saat ditemui di red carpet Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, Selasa.
Eric mengatakan, pemerintah selalu berusaha untuk memajukan industri kreatif termasuk film.
Dikatakan, Kementerian BUMN sendiri memiliki berbagai aset yang bisa digunakan untuk kebutuhan produksi film.
Selain itu, Perum Produksi Film Negara (PFN) juga menyediakan pembiayaan bagi para rumah produksi lokal.
Baca Juga: Zulfa & Naimma kelelahan fisik akibat syuting film
“BUMN sendiri sudah coba diskusi mengenai PFN, Lembaga Pembiayaan Film Funding, apalagi aset-aset BUMN available buat syuting. Kita harus support,” kata Erick.
Malam puncak anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia berlangsung hari ini di Jakarta Convention Center.
Sejumlah kategori akan dibacakan malam ini, di antaranya adalah Sutradara Terbaik yang diisi oleh deretan nama seperti Angga Dwimas Sasongko (“Mencuri Raden Saleh”), Bene Dio Rajagukguk (“Ngeri-Ngeri Sedap”), Edwin (“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”), Kamila Andini (“Before, Now & Then”) dan Makbul Mubarak (“Autobiography”).
Untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik, beberapa film yang dijagokan adalah “Autobiography”, “Before, Now & Then (Nana))”, “Mencuri Raden Saleh”, “Ngeri-ngeri Sedap”, dan “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”.
Pada lini Pemeran Utama Pria Terbaik, aktor yang akan memperebutkan Piala Citra adalah Bio One (“Srimulat: Hil Yang Mustahal – Babak Pertama”), Kevin Ardilova (“Autobiography”), Marthino Lio (“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”), Oka Antara (“Noktah Merah Perkawinan”) dan Vino G. Bastian (“Miracle In Cell No.7”).
Baca Juga: Kisah Inspirasi dari Steven Spielberg jadi fokus film The Fabelmans
Sementara pada kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik adalah Happy Salma (“Before, Now & Then (Nana)”), Ladya Cheryl (“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”), Marsha Timothy (“Noktah Merah Perkawinan”), Maudy Koesnaedi (“Losmen Bu Broto”) dan Tika Pangabean (“Ngeri-Ngeri Sedap”).
FFI sendiri merupakan ajang penghargaan film tertinggi di Indonesia. Para sineas yang masuk nominasi telah melalui seleksi penjurian yang ketat.
(Nada/Ara)