jurnalindo.com – Selain baik bagi kesehatan tubuh, vitamin C juga mempunyai peran tersendiri bagi kecantikan lho. Terlebih pada dasarnya seluruh vitamin dan mineral baik bagi kulit.
Faktanya konsumsi vitamin C dapat membuat kekebalan tubuh menjadi stabil, selain itu vitamin C juga mengandung antioksidan yang sangat diperlukan bagi tubuh.
Meski begitu, mengonsumsi vitamin C tidak diperbolehkan jika melebihi batas. Pasalnya akan ada organ-organ tubuh yang rusak secara fungsional disebabkan terlalu banyak vitamin C.
Nah, vitamin C biasanya dikaitkan dengan beragam buah dan sayur. Diantara buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah jeruk. Mulai dari jeruk buah, lemon hingga limau sama-sama memiliki kandungan vitamin C melimpah.
Saat ini bahkan sebagian wanita banyak yang melakukan suntik putih dengan vitamin C. Pasalnya, cara ini diklaim mampu mencerahkan kulit wajah secara instan.
Namun, banyak yang tidak tahu jika ternyata terlalu sering melakukan suntik ini dapat menyebabkan bahaya pada fungsi organ tubuh. Berikut ini efek suntik vitamin C bagi tubuh yang perlu Anda ketahui.
1. Permasalahan ginjal
Kelebihan vitamin C dapat menyebabkan kerja ginjal menjadi lebih berat.
Suntikan vitamin C mengandung dosis yang cukup tinggi sehingga vitamin C akan larut dan sampai pada organ ginjal. Jika dosis vitamin C yang digunakan berlebihan kemungkinan kerja ginjal akan menjadi lebih berat.
Dengan begitu, fungsi kerja ginjal tidak akan maksimal. Sebaiknya Anda jangan terlalu sering melakukan suntik vitamin C untuk menjaga kesehatan ginjal.
2. Mempersulit kinerja hati
Selanjutnya adalah hati. Kelebihan vitamin C tidak hanya berdampak pada ginjal namun juga pada hati.
Dalam hal ini sebaiknya penyuntikan vitamin C dilakukan seminggu sekali. Itu pun dengan dosis yang tidak berlebihan. Waspadai kerusakan fungsi hati jika kamu melakukan suntik putih dengan vitamin C secara berlebihan.
3. Ketidakstabilan hormon
Ketidakstabilan hormon pada tubuh akan dirasakan oleh orang yang melakukan suntik putih dengan vitamin C. Banyak dampak dari hormon yang tidak stabil dalam tubuh. Beberapa diantaranya menyebabkan anemia hemolotik pada pelaku. (jrnl)