Memahami Hernia pada Pria: Penyebab, Jenis, dan Pencegahan yang Penting

Pria Harus Hai hati dengan penyakit ini (Sumber foto. yesdok.com)
Pria Harus Hai hati dengan penyakit ini (Sumber foto. yesdok.com)

JurnalIndo.com – Hernia pada pria menjadi perhatian penting karena kondisi ini dapat terjadi akibat aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan. Mengetahui penyebab dan jenis hernia merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya pencegahan.

Dikutip dari Mayo Clinic, hernia atau turun berok adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan dan keluar melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang melemah. Normalnya, jaringan ikat tubuh memiliki kekuatan untuk menahan organ-organ di dalamnya agar tetap berada pada posisi semestinya. Namun, pada kondisi tertentu, jaringan ikat ini melemah sehingga organ dapat dengan mudah menonjol keluar ketika mengalami tekanan.

Meskipun faktor usia bisa menjadi pemicu, hernia juga seringkali dihubungkan dengan aktivitas tertentu yang dapat memicu kondisi ini. Hernia dapat terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia hiatus, hernia insisional, hernia epigastrik, hernia spigelian, dan hernia otot, tergantung pada lokasi keluarnya organ dalam tubuh.

Hernia adalah kondisi yang dapat mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan. Gejalanya bisa bervariasi dari nyeri ringan hingga ketidaknyamanan yang lebih parah. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis hernia dan penyebabnya sangat penting dalam upaya pencegahan.

Tindakan pencegahan terhadap hernia melibatkan menghindari faktor risiko yang diketahui dapat melemahkan jaringan ikat tubuh. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan gaya hidup sehat, menghindari angkat beban yang berat secara berlebihan, serta memperhatikan postur tubuh saat melakukan aktivitas fisik yang berat.

Selain itu, berkonsultasi dengan profesional medis untuk memahami risiko pribadi dan bagaimana cara mencegahnya juga merupakan langkah bijak. Perawatan yang tepat waktu dan pemahaman yang baik tentang hernia dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih baik, sehingga meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkannya pada kesehatan seseorang.

Pemahaman menyeluruh tentang hernia, termasuk penyebab, jenis, dan tindakan pencegahan, sangat penting bagi setiap pria. Langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.

5 Penyebab Hernia pada Pria dilansir dari detikhealth

1. Sembelit
Sembelit adalah kondisi ketika seseorang kesulitan buang air besar akibat tinja yang kering dan mengeras. Saat sembelit, orang cenderung mengejan terlalu keras agar bisa mengeluarkan feses.

Dikutip dari Healthline, kebiasaan mengejan terlalu keras inilah yang dapat memicu terjadinya hernia. Hernia akibat mengejan biasanya memiliki gejala seperti benjolan di area perut atau kemaluan yang disertai rasa nyeri, mual dan muntah, sulit BAB, dan pembengkakan pada skrotum.

2. Batuk Kronis
Batuk kronis adalah batuk yang terjadi secara terus-menerus. Dikutip dari laman American Lung Association, batuk kronis bisa bertahan hingga lebih dari delapan minggu. Lantas, apa hubungan antara batuk kronis dengan hernia?

Saat batuk, otot-otot perut akan ikut berkontraksi cukup kuat. Kontraksi tersebut dapat membuat organ dalam perut terdorong. Normalnya, hal ini memang tidak menimbulkan dampak apa-apa. Tapi bagi orang yang memiliki jaringan ikat perut yang lemah atau lansia, maka batuk kronis yang terjadi secara terus menerus dapat meningkatkan risiko terkena hernia.

3. Sembarangan Mengangkat Beban
Sebenarnya, mengangkat beban berat tidak selalu memicu terjadinya hernia asalkan dilakukan dengan benar. Dikutip dari laman Surgical Associates of North Texas, saat mengangkat beban berat, otot perut akan mengencang untuk menstabilkan tulang punggung dan memberikan tenaga ekstra.

Namun jika mengangkat beban yang di luar kemampuan, atau mengangkat beban dengan postur yang tidak stabil maka dapat meningkatkan stres pada jaringan otot perut. Hal ini membuat jaringan tersebut lama kelamaan melemah sehingga memicu terjadinya hernia.

Itulah alasannya mengapa kita sering mendengar olahraga angkat beban kerap dikaitkan dengan penyakit ini.

4. Obesitas
Obesitas dikenal sebagai faktor risiko yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Selain dikenal memicu penyakit kardiovaskular, obesitas juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko hernia.

Dikutip dari laman Weirton Medical Center, berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada otot perut, sehingga membuatnya melemah dan rentan mengalami hernia. Seiring berjalannya waktu, hernia tersebut dapat bertambah besar dan menimbulkan dampak yang lebih serius.

5. Pernah Menjalani Operasi pada Perut
Orang yang pernah menjalani operasi pada area perut, seperti laparatomi, rentan mengalami hernia insisional. Dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine, hernia jenis ini sering terjadi sebagai komplikasi akibat adanya defek dari dinding perut.

Orang yang mengalami hernia insisional biasanya akan menunjukkan gejala seperti mual dan muntah, jantung berdebar, nyeri di area perut, sembelit, serta bengkak di area bekas operasi. Kondisi ini harus segera ditangani dengan cepat karena dapat berujung pada kematian mendadak.

Jurnal/mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *