Virus LSD Pada Hewan Ternak Di Kabupaten Pati Sudah Menyebar, Ini Jumlahnya

JurnalIndo.com – Dinas Peternakan Dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Menyebut ada 6 ekor lebih ditemukan positif terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan Sapi.

Hasil dari temuan virus tersebut langsung direspon oleh Dispertan Kabupaten pati untuk mengidentifikasi hewan itu agar tidak menyebar ke hewan lainnya.

Melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Andi Hirawadi, SPt,MM menjelaskan bahwa semenjak ditemukan LSD itu, pihaknya langsung mengirim surat ke setiap kantor Kecamatan dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk segera mensosialisasikan terkait Virus LSD. Bagaimana cara pencegahannya agar diinformasikan ke para peternak.

Sehingga para peternak lebih waspada dan Berhati-hati, apabila terjadi hal demikian, peternak segera melaporkan ke petugas masing-masing.

Baca Juga: Petani Pati Ayem, Jatah Pupuk Subsidi 2023 Bakal Terpenuhi

“Dari kami langsung melayangkan surat berisikan penjelasan tentang apa itu LSD, bagaimana cara pencegahannya agar diinformasikan ke para peternak lainnya,” ucapnya saat ditemui tim jurnalindo di kantornya belum lama ini.

Lanjut Andi setelah teridentifikasi virus LSD hewan tersebut langsung diberikan vaksin untuk menekan penyebaran penyakit yang menjadi kekhawatiran oleh peternak saat ini.

Menurutnya untuk menekan penyebaran virus LSD salah satunya dengan cara memvaksin hewan tersebut, agar kekebalan tubuh pada hewan semakin kuat.

Sementara ini stok vaksin di pati terbilang cukup. oleh karena itu Pihaknya menghimbau kepada warga pati yang mempunyai Sapi khususnya segera mendaftarkan hewannya untuk dilakukan vaksin.

Baca Juga: Dugaan Adanya Kerjasama, KPU Pati Dengan Perangkat Desa Saat Penerimaan PPS, Diminta Bawaslu Turun Tangan

“Kalau di Pati sendiri, kita sudah ada vaksin sebanyak 5500, sudah 2500 ternak yang kita vaksinkan. Walau melihat di Pati sendiri tidak separah kabupaten lain sebenarnya,”terangnya.

Walaupun demikian, masih banyak peternak yang enggan dilakukan vaksin terhadap hewannya, padahal itu gratis.

“Sebenarnya kalau harga vaksin satu dosis itu hanya 19.000 rupiah, dan dari Dispertan menggratiskan. Tetapi memang masih banyak peternak yang masih tidak mau anaknya divaksin, termasuk PMK yang belum selesai juga masih saja ada yang tidak mau divaksin, yah solusi kita hanya terus mengedukasi mereka pentingnya vaksin ini,”jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa penyakit yang menyerang kulit sapi ini, sejak kali pertama ditemukan kasusnya di Kecamatan Ungaran Barat pada September 2022 lalu.

Walaupun demikian, tingkat morbid atau risiko kematian hewan dan keparahan penyakit LSD lebih rendah dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tetapi penyebarannya tergolong lebih cepat menjangkitnya.

Baca Juga: KPU Pati Lantik 1218 Anggota PPS, Di Stadion Joyokusumo

“virus LSD di Kabupaten Pati, sementara ada 3 yang uji laboratorium yang akhirnya disuspek karena belum di laborat. Di Sitimulyo Pucakwangi juga ada 1, dan di Sumbermulyo Tlogowungu ada suspek 2 juga. Kasus lainnya di Maitan Tambakromo, hasil laborat terbukti positif ada dua ekor, tetapi sudah sembuh,”ujarnya.

Kendati demikian, Pihaknya menghimbau kepada peternak agar senantiasa membersihkan kandang dan juga menyebarkan desinfektan. Karena faktor utama penyebaran virus ini adalah lalat dan nyamuk. Maka, harapan kami peternak itu kebersihan kandang ternaknya selalu dipantau, termasuk disemprot dengan desinfektan yang kita berikan kepada mereka.

Selain itu kalau ada ternak yang sakit, dan menemui gejala seperti itu segera menyampaikan ke petugas kesehatan hewan di kecamatan. Kita juga sudah menyampaikan kontak person ke pak camat agar disampaikan ke para kepala desa, agar segera dilakukan diisolasi dan penanganan cepat biar segera sembuh dan tidak menular ke ternak yang lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *