Jurnalindo.com - Bencana Banjir sejak 31 Desember 2022 kemarin mengakibatkan Ratusan Hektar area persawahan mengalami gagal panen atau puso. Namun ada sebagian wilayah yang tergabung dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut ada sekitar 828 Hektar area Persawahan yang terdaftar Asuransi.Tentunya ada angin segar untuk para petani yang ikut Asuransi tersebut.
Hal demikian disampaikan langsung oleh Dispertan Kabupaten Pati melalui Analis Pupuk dan Pembiayaan, Aldonny Nurdiansyah, Saat ditemui tim Jurnalindo 20 Januari 2023.
Baca Juga: Digegerkan Temuan Mayat Laki-laki Di Gorong-gorong, Di Kompleks Wisata Religi Syeh Jangkung
"area persawahan yang tergenangi air mencapai kurang lebih 6641 hektar, tetapi yang ikut asuransi itu hanya 828 hektar mas," ungkapnya
Lanjut Aldony walaupun dengan jumlah sekian yang ikut asuransi, tetapi tidak semuanya mendapatkan ganti rugi. Dikarenakan ada beberapa faktor.
"Yang mengklaimkan pada saat periode ini, itu kurang lebih 259,27 hektar. dengan kerugian kurang lebih di angka 1,5 miliar, Sedangkan kerugian yang disetujui baru 346.500.000 juta"terangnya
Walapun demikian, pihaknya mengatakan bahwa data yang ditolak maupun dalam prose pengajuan kalau dihitung nominal mencapai ratusan bahkan miliaran.
" adapun jumlah yang ditolak mencapai 180 juta, sedangkan dalam proses pengajuan mencapai 1,9 miliar,"ungkapnya.
Menurutnya tidak semua petani yang mendaftarkan AUTP, area Persawahannya mendapatkan ganti rugi. Hal itu Disebabkan karena masa penanamannya yang terlalu pendek atau Polis.
Baca Juga: Dispertan Pati Sebut Sebanyak 6.642 Hektar Dinyatakan Puso
"Dia mengatakan faktornya karena polis. Polis itu berjangka waktu. ternyata Pada saat pendaftaran asuransi beberapa kelompok yang ditolak ini ternyata tanggal tanamnya tidak sesuai dengan tanggal polis. Mulai pendaftaran paling sedikit satu bulan sebelum Penanaman,"terangnya.
Dari Pihak Dispertan Kabupaten Pati menghimbau kepada para petani agar mendaftar asuransi. biasanya mulai Maret sudah ada sosialisasi. harapan kami, atas kejadian yang menimpa kabupaten pati tahun ini menjadi sebuah pelajaran bersama dan atas hal itu pula semoga petani rela merogoh koceknya untuk asuransi persawahannya tersebut serta kuota yang diberikan Pemkab dapat terserap penuh.
Artikel Terkait
Geger Mantan Kades Di Pati, Tewas Gantung diri Di Dalam Rumah
Makanan Yang Wajib Kalian Coba di Kota Pati
Rekomendasi Tempat Wisata Di Kota Pati Yang Wajib Kalian Datangi
DPRD Pati Usulkan Adanya Kali Sodetan, Pemerintah Pusat Belum Tindaklanjuti.
Satpol PP Pati Sebut Angka HIV/AIDS semakin Parah Ternyata ini penyebabnya