Kuatkan Kurikulum Merdeka, Disdikbud Jateng Terapkan Deep Learning di Semua Sekolah

Jurnalindo.com, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah terus berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu langkah strategis yang kini diterapkan adalah pendekatan Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam (PM) di seluruh satuan pendidikan, termasuk di Kabupaten Pati.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pelaksanaan Kurikulum Merdeka agar proses belajar di sekolah tidak lagi berfokus pada banyaknya materi, tetapi pada pemahaman yang mendalam dan bermakna bagi peserta didik.

Kepala Seksi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Amirul Mahfud Haryanto, menjelaskan bahwa Deep Learning bukan perubahan kurikulum, melainkan penyempurnaan dalam cara guru dan siswa memaknai proses belajar.

“Pembelajaran Deep Learning ini tidak mengubah Kurikulum Merdeka. Justru melengkapi dan memperkuat pendekatan pembelajaran agar lebih leluasa dan berfokus pada pemahaman yang lebih mendalam,” ujar Amirul saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Menurutnya, konsep Pembelajaran Mendalam terbagi menjadi dua pendekatan besar, yakni pendidikan holistik dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Melalui pendidikan holistik, siswa diajak untuk memahami materi secara utuh dengan mengaitkannya pada kehidupan nyata, berpikir kritis, dan menikmati proses belajar.

Tiga pilar utama yang menjadi landasan Pembelajaran Mendalam adalah meaningful (bermakna), mindful (berkesadaran), dan joyful (menyenangkan).

“Fokusnya bukan pada kuantitas, tapi kualitas. Pembelajaran harus relevan dengan kehidupan sehari-hari, memantik kesadaran berpikir kritis, dan menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan,” jelasnya.

Untuk mendukung penerapan program ini, Disdikbud Jateng bersama Kementerian Pendidikan telah menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi guru di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga SLB.

“Bimtek Pembelajaran Mendalam ini sudah dijalankan oleh para guru di seluruh sekolah. Kementerian melalui Kemendikdasmen menjadi fasilitator, sementara kami di cabang dinas siap mendukung pelaksanaannya,” tambah Amirul.

Selain fokus pada pendidikan yang bermakna, Disdikbud Jateng juga mulai memperkenalkan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) di sekolah-sekolah. Guru mata pelajaran Informatika, Fisika, dan Matematika dilibatkan dalam pengajaran dasar-dasar coding serta penerapan teknologi digital.

“Kecerdasan buatan itu mencakup coding dan pengenalan teknologi. Kami siap memfasilitasi pelatihan coding dan AI bagi guru yang relevan,” tandas Amirul.

Melalui penerapan Deep Learning dan pembelajaran berbasis AI, Disdikbud Jateng berharap proses pendidikan di sekolah dapat melahirkan generasi pelajar yang kritis, kreatif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan makna dari proses belajar itu sendiri. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *