Ketua Fraksi PDIP Pati Kritik Pedas Kinerja PJ Bupati Pati.

- PJ Bupati Pati menuai kritikan mengenai kinerja yang selama ini banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Pati. Seperti yang dilontarkan oleh Ketua (Jurnalindo.com)
- PJ Bupati Pati menuai kritikan mengenai kinerja yang selama ini banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Pati. Seperti yang dilontarkan oleh Ketua (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, Pati – PJ Bupati Pati menuai kritikan mengenai kinerja yang selama ini banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Pati. Seperti yang dilontarkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo.

Dirinya menilai selama menjabat sebagai PJ Bupati Pati tidak ada perubahan yang signifikan. Padahal kalau kita lihat bersama persoalan yang terjadi di kabupaten Pati banyak sekali.

“Macet yang terjadi jalur pati-rembang terkesan lambat, bencana kekeringan tidak ada penanganan yang serius, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah Perbup 55 segera direvisi, namun sekarang belum ada kepastian,”tegas Bandang di depan awak media baru-baru ini.

Dalam hal ini, Bandang menegaskan bahwa kinerja PJ Bupati Pati harus dievaluasi kelayakan sebagai pemimpin. Pasalnya tolak ukur seorang pemimpin harus mengetahui persoalan dan bisa memberikan solusi yang dihadapi.

“selama dia menjabat tidak ada hal yang dilakukan sehingga tidak ada perubahan sama sekali, coba lihat saja, pati ya gini-gini aja,”paparnya.

Dari sekian persoalan tersebut yang menjadi gregetan adalah mengenai bantuan beras kepada warga yang terdampak kekeringan. Padahal pendistribusian akan dijanjikan setelah diputuskannya Kenaikan status bencana gawat darurat.

Namun sudah dua kali status tersebut Diperpanjang belum ada penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak.

“Yang paling parah adalah beras iki neng ndi, kata Bulog beras sudah kita cek Pemda ne belum siap. Iki selak udan lho mas (keburu hujan). Bantuan 70 atau berapa ton itu belum diedarkan sampai sekarang. Sebelumnya alasannya Bulog, tapi Bulog kita cek beras sudah siap. Pemda ne yang gak siap,” Ujarnya.

Lanjut Bandang, Kalau dari pemkab tidak mampu mendistribusikan beras sendiri, ia mengatakan bisa meminta bantuan dari pihak polresta atau Kodim, Pada intinya bantuan tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Kalau memang tidak mampu distribusi beras, minta bantuan Polresta, Kodim yang punya data membutuhkan beras dan terdampak kekeringan biar mereka yang menyalurkan,”Paparnya

Kendati demikian, Bandang mengatakan bahwa yang menjadi kekhawatiran selama ini adalah masyarakat murka terhadap pemerintah, lantaran batuan tersebut sebelumnya sempat disampaikan oleh pemerintah bahwa batuan itu akan segera disalurkan. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *