Misbakhun Ajukan Visi Kawal Asta Cita dalam Fit and Proper Test Calon Anggota BPK RI

Anggota Komisi XI DPR Fraksi Golkar, Mukhamad Misbakhun (Sumber Foto. politiknesia.com)
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Golkar, Mukhamad Misbakhun (Sumber Foto. politiknesia.com)

JurnalIndo.Com – Anggota Komisi XI DPR Fraksi Golkar, Mukhamad Misbakhun, menjadi salah satu calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI. Dalam kesempatan tersebut, Misbakhun memaparkan visi dan misinya, dengan fokus utama pada pengawalan program Asta Cita yang akan dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto jika terpilih menjadi anggota BPK periode 2024-2029.

Misbakhun menekankan pentingnya menyelaraskan rencana strategis (renstra) BPK dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah. Menurutnya, hal ini krusial untuk memastikan bahwa audit dan pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK dapat mencakup program-program pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah.

“Proses menyelaraskan renstra BPK dengan RPJMN pemerintah harus berjalan. Karena apa, kalau tidak dijalankan maka pemeriksaan-pemeriksaan yang berlangsung di BPK tidak akan mencakup program pembangunan. Renstra BPK ke depan harus berkaitan dengan yang menjadi program pemerintah, yakni Asta Cita,” ujar Misbakhun kepada wartawan, Senin (2/9/2024). dilansir dari detik.Com

Selain itu, Misbakhun juga menyoroti masalah defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menyarankan agar penerimaan negara, khususnya dari pajak, dioptimalkan untuk menutup defisit tersebut.

“Penerimaan negara bukan hanya dari pajak, tapi juga penerimaan negara bukan pajak, dan itu bisa ditingkatkan, baik itu penerimaan dividen BUMN, sumber kekayaan alam, maupun dari pelayanan publik yang dilakukan lembaga negara,” jelas Misbakhun, yang memiliki latar belakang sebagai mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

Lebih lanjut, Misbakhun menekankan pentingnya sinergi antara DPR dan BPK dalam menjalankan tugas masing-masing. Ia menyebut bahwa hubungan antarlembaga harus dibangun dengan kuat untuk mencapai tujuan bersama.

“Basis hubungan itu adalah bagaimana membangun antarlembaga menjadi kuat,” pungkasnya.

Proses uji kepatutan dan kelayakan ini menjadi tahap krusial bagi Misbakhun dalam upayanya untuk menjadi anggota BPK RI. Jika terpilih, ia berjanji akan fokus pada pengawalan program-program pemerintah, terutama Asta Cita, serta memperkuat sinergi antarlembaga untuk memastikan tata kelola keuangan negara yang lebih baik.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *